Samsul menunjukan giginya yang copot

Jembrana (Metrobali.com)-

Pendaftaran pasangan calon (paslon) ke KPU Jembrana Selasa (28/7) kemarin menyisakan masalah. Samsul, seorang penyandang cacat yang saat itu berada di sekitar Kantor KPU Jembrana mengaku dipukuli oknum anggota Satpol PP Jembrana hingga giginya copot. Namun tudingan ini dibantah Kepala Kantor Satpol PP Jembrana, IGN Rai Budhi.

Menurut Samsul yang asal Kelurahan Loloan Timur, Kecamatan Jembrana, Rabu (29/7), sekitar pukul 15.40 wita ia berdiri di pintu gerbang KPU Jembrana. Saat melihat Bupati Jembrana I Putu Artha keluar dari halaman KPU Jembrana, ia bermaksud menyalami bupati.

Namun, lantaran tangannya cacat, ia hanya melakukan salam tos. “Karena cacat, saya dengan bupati hanya tos. Setelah itu, saya langsung diangkut oleh beberapa oknum anggota Satpol PP ke mobil” terangnya.

Ketika berada di dalam mobil Pol PP, kata Samsul, kakinya diinjak dan ditendang. Bahkan dipukuli oknum anggota Satpol PP sampai satu giginya copot.

Karena marah, saat diantar sampai di rumah, ia lantas masuk ke dalam dan mengambil sabit untuk melakukan perlawanan. Namun saat membawa arit, beberapa oknum anggota Satpol PP yang berada di mobil menghalanginya. Sehingga ia memukulkan arit ke bodi mobil Pol PP.

Sementara itu, Kasat Pol PP Jembrana, IGN Rai Budhi saat dikonfirmasi terpisah membantah kalau anak buahnya memukuli orang cacat itu sampai giginya copot. Namun justru mobil dinas yang digunakan untuk mengantar pulang dibacok menggunakan arit.

“Mungkin saat suasana kalut terjadi benturan, apalagi dia membawa arit” kata Rai Budhi.

Menurutnya, kalau pun terjadi kontak fisik antara anak buahnya dengan Samsul, karena ketidak sengajaan. Bahkan, akibat dari ulah Samsul, salah seorang anak buahnya, Wayan Sudiasa sampai  mengalami luka robek, sehingga harus mendapat delapan jahitan. MT-MB