Kepala Dinas Sosial Kabupaten Buleleng Gede Sandiyasa

Buleleng, (Metrobali.com)-

Mahalnya biaya kesehatan dirumah sakit, membuat masyarakat berusaha untuk mendapat JKN KIS, sehingga diharapkan pemerintahan di desa secara selektif mengupdate data warganya sesuai dengan Data Base Terpadu (DBT) termasuk warga tercecer yang tidak ada di DBT sesuai dengan kriteria tingkat kelayakan untuk mendapatkan JKN KIS jenis Penerima Bantuan Iuran (PBI).
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Buleleng Gede Sandiyasa mengatakan di Tahun 2018 ini, target capaian untuk mengcover peserta JKN KIS di Kabupaten Buleleng sebanyak 152.670 jiwa. Dan hingga dibulan September 2018 capaiannya sebanyak 141.787 jiwa, sisanya 10.883 jiwa yang belum tercover.”Kita akan sasar program keluarga harapan (PKH) sebanyak 12 ribu termasuk penduduk miskin. Sehingga nanti dari sisa 10.883 jiwa dengan yang disasar  12 ribu jiwa maka terjadi kekurangan 2 ribu jiwa” ujarnya Senin (22/10) diruang kerjanya.
Namun demikian katanya lagi terdapat sisa kuota yang masih bisa untuk mengcover itu. Karena ada penambahan JKN KIS sebesar 35.231 jiwa pada pertengahan bulan yang lalu.”Mudah-mudahqn sisa kuota ini bisa menutupi PBI di Kabupaten Buleleng” harap Sandiyasa
Iapun mengatakan  secara keseluruhan PBI untuk Buleleng, JKN KIS ini sudah tercover sekitar 568.028 jiwa dari jumlah penduduk Buleleng 814. 356 jiwa.”Jadi masih tersisa warga masyarakat Buleleng yang sama sekali belum mempunyai JKN KIS sebanyak 246.328 jiwa berdasarkan data akhir agustus 2018 lalu” tandas Sandiyasa.

Pewarta : Gus Sadarsana

Editor : Whraspati Radha