Foto : Kesepakatan pembukaan mulut kanal antara pihak PT BTID dan warga Serangan terjadi di bawah pohon waru setelah adanya mediasi dari rombongan Komisi IV DPR RI dalam kunjungan kerja ke Serangan, Rabu pagi (19/9/2018).

 

Denpasar (Metrobali.com)-

 

 

Pembukaan mulut kanal di kawasan pantai utara Serangan olah pihak PT BTID (Bali Turtle Island Development) mencapai titik temu dan kesepakatan dengan warga Serangan setelah sebelumnya sempat ada protes dari warga. Kesepakatan ini terjadi di bawah pohon waru setelah adanya mediasi dari rombongan Komisi IV DPR RI dalam kunjungan kerja ke Serangan, Denpasar, Rabu pagi (19/9/2018).

 

Rombongan dipimpin Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Daniel Johan bersama anggota Komisi IV DPR RI dapil Bali AA Bagus Adi Mahendra Putra dan anggota lainnya. Hadiri pula General Manager PT BTID Made Sumantra dan jajaran. Pihak dari Kelurahan Serangan, pihak Desa Adat Serangan dan perwakilan kelompok nelayan Serangan.

 

Awalnya sempat ada perdebatan dan adu argumentasi antara perwakilan masyarakat Serangan bersama nelayan dengan pihak BTID mengenai pembangunan kanal dan keinginan masing-masing pihak. Namun akhirnya masing-masing pihak mulai melunak dan sepakat mencari win-winsolution. Akhirnya kesepakatan ini terjadi di bawah pohon waru.

 

Pertama, disepakati bahwa pemanfaatan akses jembatan untuk masyarakat umum, masyarakat nelayan maupun masyarakat Serangan. Kedua disepakati bahwa posisi akses jembatan adalah dari ujung pantai di Utara sampai dengan pohon waru (sebagai batas paling selatan).

 

Lalu design jembatan akan dibahas kemudian. Hal itu juga untuk memberikan akses yang representatif bagi warga untuk melakukan melasti serta akses bagi nelayan untuk melaut.

 

Ketiga, pemanfaatan pantai di sebelah timur kanal diperuntukkan untuk pariwisata, masyarakat umum dan masyarakat nelayan Serangan. Kesepakatan ini ditandatangani Bendesa Adat Serangan I Made Sedana bersama General Manager PT BTID Made Sumantra serta disaksikan pihak terkait lainnya.

 

Atas kesepakatan hasil mediasi ini, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Daniel Johan menegaskan pihak PT BTID harus segera melanjutkan pembangunan kanal dan jembatan sesuai dengan poin-poin kesepakatan untuk mengakomodir kepentingan nelayan dan masyarakat Serangan.

 

“Kami ingin memastikan setiap pembangunan bisa meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat. Bukan malah menyingkirkan masyarakat lokal,” terang Daniel.

 

Dikatakan masyarakat Serangan pada dasarnya menyambut pembangunan pariwisata Serangan yang dilakukan pihak BTID. Namun diharapkan masyarakat tetap punya akses di kawasan ini dan tidak tersingkir secara ekonomi.

 

“Kami dorong BTID membuktikan pembangunan dengan cepat dan baik untuk mensejahterakanmasyaraka,” pungkasnya.

 

Hal senada disampaikan anggota Komisi IV DPR RI dapil Bali AA Bagus Adi Mahendra Putra. “Astungkara kesepakatan sudah terjadi. Mudah-mudahan kedua belah pihak mau melaksanakan kesepakatan tersebut,” harap politisi yang akrab disapa Gus Adhi itu.

 

Gus Adhi juga mengapresiasi sikap BTID dan masyarakat Serangan yang mau mencapai kesepakatan dalam pembangunan kanal dsn jembatan di Serangan ini. “Sudah disepakati batas selatan pembangunan jembatan adalah di pohon waru ini. Agar masyarakat dekat untuk melasti dan nelayan juga tidak jauh mengangkat alat-alatnya untuk melaut,” terang Gus Adhi

 

Sementara itu General Manager PT BTID Made Sumantra menegaskan pihaknya akan taat melaksanakan kesepakatan ini. “Situasi sudah cair dan ini kesepakatan yang bagus. Kami akan segera tindak lanjuti kesepakatan ini,” ungkapnya.

 

Namun soal detail titik pembangunan jembatan akan dianalisis dulu aspek  teknisnya walau  memang titik lokasi secara umum telah disepakati.

Pewarta: Widana Daud

Editor      : Whraspati Radha