Polri bersama TNI saat memeriksa kendaraan yang akan masuk Bali di Pos II Gilimanuk

Polri bersama TNI saat memeriksa kendaraan yang akan masuk Bali di Pos II Gilimanuk.

Jembrana (Metrobali.com)-

Pasca ledakan di Prancis, penjagaan di Pelabuhan Gilimanuk, Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Bali, diperketat.

Tidak saja oleh Polri, namun juga oleh TNI. Anggota yang bertugas di pintu masuk Bali di ujung Barat Pulau Bali ini juga dipersenjatai dengan senjata larah panjang. Penjagaan tersebut sebagai antisipasi masuknya teroris ke Bali, yang ingin mengacau keamanan Bali.

Pantauan Senin (23/11), pemeriksaan tidak saja dilakukan terhadap kendaraan yang keluar Bali, anggota Polri dan TNI juga memeriksa kendaraan, orang dan barang bawaan yang akan masuk ke Bali.

Pemeriksaan ketat tersebut sebagai antisipasi masuknya barang berbahaya atau pelaku tindak kriminalitas atau yang ingin mengacau Bali. Bahkan hingga menempel poto DPO teroris.

“Saya lihat disini (Pelabuhan Gilimanuk) belum ada pos imigrasi yang bisa memeriksa warga asing yang masuk Bali melalui jalur darat” ujar Dandim 1617/Jembrana Letkol Inf. Sansan Iskandar saat sidak ke Pelabuhan Gilimanuk, Senin (23/11).

Adanya Pos Imigrasi di Pelabuhan Gilimanuk menurutnya sangat diperlukan. Pasalnya siapa saja bisa menjadi teroris termasuk warga asing. Apalagi warga asing yang ingin masuk Bali melalui jalur darat belakangan intensitasnya semakin tinggi dan padat.

Terkait penempatan anggota TNI, menurutnya untuk membackup Polri dalam melakukan pengawasan dan pengamanan.  

Sementara itu, Kapolsek Kawasan Laut Gilimanuk Kompol Nyoman Wirya Sucipta yang mendampingi Dandim 1617/ Jembrana keliling Pelabuhan Gilimanuk mengatakan pemeriksaan akan kendaraan, orang dan barang bawaan merupakan tugas rutin, namun pasca ledakan di Paris, Prancis penjagaan diperketat.

“Yang menjadi atensi kita terutama akan bahan peledak, senjata dan senjata tajam lainnya” terang Wirya Sucipta. MT-MB