Foto bersama penerima bantuan Pompa air di Jembrana    bersama Gusadhi(1)
Anggota Komisi IV DPR RI, Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra kembali menyerahkan sejumlah bantuan kepada petani di Kabupaten Jembrana/MB

Buleleng, (Metrobali.com) –

Anggota Komisi IV DPR RI, Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra kembali menyerahkan sejumlah bantuan kepada petani di Kabupaten Jembrana. Bantuan yang diserahkan di Berawantangi, Kecamatan Melaya berupa pompa air, traktor dan alsintan combine harvester mini senilai total Rp900 juta.

Ketua Kelompok Hasil Karya, Dewa Kompyang Sudiasa mengaku dari bantuan ini kelompoknya bisa meningkatkan hasil pertanian mereka. “Dengan bantuan ini kami bisa menanam dua kali setahun. Setelah itu kami bisa menanam palawija. Sawah kami ini sawah air tadah hujan. Biasanya hanya sekali setahun sebelum dapat bantuan ini,” kata Sudiasa, Minggu 10 April 2016.

Ia berharap pria yang karib disapa Gus Adhi itu dapat terus memfasilitasi petani di Jembrana. Hal yang penting untuk diperhatikan, kata Sudiasa, adalah meningkatkan harga pertanian. “Mohon hasil pertanian kami harganya bisa dimaksimalkan. Setiap panen raya selalu hasil panen kami harganya turun,” katanya.

Setelah panen raya, berkat bantuan pompa air dari Gus Adhi petani di Jembrana dapat menanam palawija seperti cabai, kates dan lainnya. “Kalau tidak ada (bantuan ini), kami tidak bisa menanam yang lainnya. Kami akan mendukung program Bapak supaya berkelanjutan bantuannya. Dalam perjalanan tahun ke tahun pertanian kami terus berjalan,” harapnya.

Selain Kelompok Petani Hasil Karya, Gus Adhi juga menyerahkan bantuan pompa air kepada Kelompok Petani Duta Pertiwi, Karya Jaya, Telepus Jaya, Giri Kusuma dan Karya Petani Sejati. Sementara itu, penerima bantuan traktor menyatakan hal sama. Ketua Kelompok Petani Blatung Sari, Ketut Wiswa Mitra menuturkan, dengan bantuan traktor petani makin cepat dalam melakukan pengolahan tanah. “Pendapatan kami juga naik. Tiap bulan kami mendapat keuntungan Rp4,8 juta setelah dipotong biaya produksi sebesar 40 persen,” ucapnya. Selain Blatung Sari, bantuan traktor juga diberikan kepada Kelompok Tani Sari Pertiwi, Dwi Karya, Kertha Bumi, Merta Rahayu dan Susun Sari Agung.

Bantuan terakhir diberikan kepada Kelompok Petani Buana Amerta berupa alsintan combine harvester mini. Pada penyerahan bantuan itu dihadiri oleh tokoh masyarakat Jembrana yang juga mantan Bupati Jembrana, Ida Bagus Indugosa. Indugosa mengaku terharu dengan langkah yang dilakukan oleh Gus Adhi selaku wakil rakyat di pusat yang benar-benar amanah.

“Saya merasa terharu dan bangga karena dia datang ke sini membuktikan dia konsisten membantu petani di sini dalam rangka meningkatkan bantuan dan efisiensi dan lebih berlipatganda keuntungannya,” katanya.

“Gunakan bantuan ini sebaik-baiknya, sehingga bisa memberikan kontribusi yang baik bagi pertanian di Jembrana,” harap dia. Ketua DPD Golkar Jembrana, I Made Suardana menilai Gus Adhi begitu antusias memperjuangkan kesejahteraan masyarakat di sektor pertanian. “Kami melihat dari segi masyarakat sangat antusias dalam memperjuangkan masyarakat di sektor pertanian. Bagaimana dia memberi dukungan dalam sektor pertanian, tapi juga di seluruh Bali,” ucapnya.

Sementara Gus Adhi sendiri mengaku ke depan diperlukan zonasi pertanian di seluruh Bali. “Setelah saya melihat dekat,  dari total bantuan Rp900 juta, yang kita butuhkan perlu adanya zonasi pertanian dalam peningkatan kesejahteraan,” jelasnya.

Selain bantuan yang telah diberikan, Gus Adhi mengaku kembali akan memberikan bantuan dalam bentuk lainnya pada tahun ini. “Tokoh petani sudah dibentuk di tiap kecamatan, ada 50 tokoh. Yang juga perlu diperhatikan adalah nilai tukar petani yang harus dinaikkan,” katanya.

Saat ini, Gus Adhi melanjutkan, nilai tukar petani merosot sebanyak 18 persen. “Nilai tukar petani harus dinaikkan. Saat ini sudah turun 18 persen. Kita harus meningkatkan daya beli dan meningkatkan nilai tukar petani. Kalau tidak bisa bahaya, karena dia akan terus turun,” beber dia.

Selain memberikan bantuan kepada petani, Gus Adhi juga meninjau konservasi babi di lokasi yang sama. “Ini bibit babi yang bergulir bisa menghasilkan 10-50 ekor. Saya sudah minta disisihkan 10 kucit sebagai bibit untuk kita serahkan kepada kecamatan lainnya di seluruh Bali,” papar dia.

“Untuk program pompa air alat ini bisa sampai 15 rahun kalau perawatannya baik,” tutup Ketua Dewan Pimpinan Daerah (Depidar) Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) XXI Provinsi Bali itu. JAK-MB