pungli-1

Jembrana (Metrobali.com) –

Praktek prostitusi di Desa Melaya, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana kembali menggeliat. Bahkan lokalisasi yang dikenal dengan sebutan “Batu Karung” ini kini buka hingga 24 jam.
Kondisi tersebut diduga adanya uang keamanan kepada oknum setempat yang disetorkan sejumlah pemilik warung sekaligus sebagai tempat esek-esek.

Juga adanya pembiaraan dari petugas penegak Perda. Pasalnya sejumlah sopir truk yang diduga sebagai pengguna jasa esek-esek itu kerap mangkal dan memarkirkan truknya dibahu jalan nasional Denpasar-Gilimanuk.

Salah seorang warga setempat mengatakan, lokalisasi Batu Karung sebenarnya sempat tutup karena sering disidak Sat Pol PP sehingga sepi pengunjung. Namun sejak Pol PP jarang melakukan operasi, tempat esek-esek itu kembali buka, bahkan sampai pagi.

“Disana tidak ada tutup, buka 24 jam. Setiap subuh ada saja kendaraan masuk. Dibilang terganggu ya terganggu, habis gimana lagi” ungkap seorang pedagang tidak jauh dari lokasi esek-esek.

Warga lainnya menduga, tempat esek-esek itu bisa buka hingga 24 jam karena ada oknum dibelakangnya.

“Kadang-kadang ada saja oknum petugas yang mampir. Apa minta setoran apa tidak, ya tidak tahu. Kenyataannya bisa buka sampai pagi” ujar MA, warga lainnya.

Perbekel Melaya, I Made Mara mengaku tidak tahu. Namun kalau pun ada, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan instansi terkait guna menindaklanjutinya.

“Masyarakat sudah tahu bahaya AIDS. Tempat seperti itu akan mati sebdiri karena sepi pengunjung,” ujar Mara, Senin (17/10).

Sementara itu, Kepala Sat Pol PP Jembrana, I Gusti Ngurah Rai Budhi belum bisa dikonfirmasi karena tidak mau menjawab telepon meskipun terdengar nada sambung. MT-MB