Ilustrasi

Jembrana (Metrobali.com)

 

Seorang pelajar SMK di Kabupaten Jembrana meninggal dunia diduga digigit anjing rabies. Korban yang masih duduk dibangku kelas XI meninggal dunia Minggu (13/3/2022) di RSU Negara.

Dari penuturan Gusti KW (40), orang tua korban dari Kelurahan Baler Bale Agung, Kecamatan Negara, korban sekitar sebulan lalu sempat digigit anjing peliharaannya sendiri. Anjing ini dipungut korban di pinggir jalan.

Setelah menggigit korban, dua hari kemudian diketahui anjing mati. Korban digigit anjing dibagian jari tangan. Mengetahui anjing mati, korban diminta untuk berobat ke puskesmas, namun korban tidak mau.

Selang dua minggu, gejala mulai muncul. Korban merasakan kebas (kesemutan) pada tangan yang digigit anjing. Kondisi korban juga mulai menurun sehingga dibawa ke rumah sakit swasta dan selanjutnya di rujuk ke RSU Negara.

Selama dirawat di RSU Negara kondisi korban terus menurun. Selain takut akan orang banyak, korban juga tidak berani dengan sinar dan air.

Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan-Kesmavet) Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, drh. I Wayan Widarsa dikonfirmasi Senin (14/3/2022) mengaku tidak mengetahui kejadian tersebut. Dan juga tidak ada laporan terkait kasus gigitan anjing rabies.

Kendati demikian, ia meminta masyarakat untuk tidak menyepelekan kasus gigitan anjing, terlebih anjing rabies. “Kalau digigit anjing segera dilaporkan. Untuk tindakan, nanti tenaga medis yang menentukan, apakah diberi VAR (Vaksin Anti Rabies) atau tidak” jelasnya.

Masyarakat selanjutnya dihimbau untuk memelihara atau merawat anjing dengan baik dan tidak dilepasliarkan. Juga memberikan vaksin secara rutin minimal setahun sekali. “Penularan rabies menjadi tanggungjawab kita bersama. Jangan pernah menyepelekan gigitan anjing. Begitu digigit anjing segera melapor dan berobat” pungkasnya. (Komang Tole)