meninggal ilustrasi

Jembrana (Metrobali.com)

Faturahim (18), pemuda asal Kelurahan Loloan Barat ditemukan sekarat di depan Toko Apotik di Peken Ijogading, Jalan Gatot Subroto, Negara, Minggu (9/2). Lantaran penuh luka, petugas kemudian membawanya ke RSU Negara. Sempat mendapat perawatan, Faturahim akhirnya meninggal. Sebelum dikenali, Faturahim sempat sebagai Mr X lantaran tidak diketahui identitasnya.

Kejadian tersebut pertamakali ditemukan oleh salah seorang karyawan Apotek Surya Farma yang hendak membuka toko. Karyawan yang namanya tidak ingin ditulis ini menuturkan, saat hendak membuka toko apotik dilihatnya ada orang seperti tertidur. Sementara di sebelahnya terparkir sepeda motor dengan kunci masih cantol.

“Saya kira ia tidur, saya bangunkan, tapi tidak bangun-bangun. Melihat dimukanya ada luka, lalu saya melaporkan ke Polres Jembrana. Petugas lalu membawanya ke rumah sakit” terang karyawan Apotik.

Direktur RSU Negara, dr. Made Dwipayana saat dikonfirmasi, Selasa (11/2) membenarkannya. Menurutnya saat dibawa ke RSU Negara pada Minggu (9/2) sekitar pukul 09.30 pemuda tersebut tanpa dilengkapi identitas. Saat itu kondisinya masih sadar namun sangat lemah.

Saat mendapat perawatan, di tubuh pemuda itu ditemukan sejunlah luka, seperti luka robek di alis mata kanan, luka gores pada pinggan kanan dari bawah hingga dekat pundak dan luka parah pada kepala.

“Dia mendapat perawatan selama sekitar empat jam, korban akhirnya meninggal dunia pada pukul 14.00. Karena tidak ada idenditas, ia kami tempatkan di ruangan penyimpanan jenazah sebagai Mr. X” ujar Dwipayana.

Identitas pemuda tersebut baru terkuak, setelah petugas Polres Jembrana mendapat informasi, bahwa ada warga dari Lingkungan Kerobokan, Kelurahan Loloan Barat, Kecamatan Negara tidak pulang-pulang.

Petugas kemudian meminta Kepala Lingkungan Kerobokan, Khalied Ahkmad untuk melihat Mr. X di RSU Negara. Dan ternyata pemuda tanpa identitas tersebut  adalah Faturahim (18), anak pasangan Siti Munasrifa dan Slamet (Alm).

Malam itu juga jenazah Faturahim dibawa pulang ke rumahnya di Jl. Durian Gang III, Lingkungan Kerobokan, Kelurahan Loloan Barat, Kecamatan Negara. Dan Selasa (11/2) pukul 09.00 dimakamkan di Pemakaman Lolan Timur.

Lanjut, pihak keluarga meminta aparat kepolisian mengusut tuntas kasus ini. Pasalnya dari luka-luka ditubuhnya diduga Faturahim dianiaya. MT-MB