Jembrana (Metrobali.com)
Pasangan suami istri, Sukron (23) dan istrinya Jamilatul R (23) asal Kabupaten Jember, Jawa Timur nekat mencuri sepeda motor. Kedua pelaku kini mendekam di sel Polres Jembrana setelah beraksi di enam (6) TKP.
Tersangka Sukron sempat dihadiahi timah panas karena berusaha melawan petugas saat ditangkap. Dalam aksinya, pasutri yang kos di Kelurahan Pendem, Kecamatan Jembrana berhasil membawa kabur sepeda motor Yamaha Yupiter MX DK-2800-ZD, Honda Vario DK-3257-ZJ, Honda Vario DK-5179-ZJ, Honda Vario Tecno DK-6337-ZE, Honda Supra Fit DK-2840-ZaO dan Yamaha Vega DK-7189-UL.
Kapolres Jembrana AKBP I Dewa Gde Juliana didampingi Kasat Reskrim AKP M Reza Pranata mengatakan tersangka beraksi di lima (5) TKP di Jembrana dan satu (1) TKP di Kabupaten Buleleng (Singaraja).
“Dari 6 sepeda motor itu, ada 2 sepeda motor yang dibelah (dimutilasi) dan dijual secara parsial” ujar Kapolres Juliana saat ekspos kasus di Mapolres Jembrana, Selasa (22/11/2022).
Menurutnya kedua tersangka pasangan suami istri ini memiliki peran masing-masing dalam melakukan tindak pidana pencurian kendaraan bermotor. “Suaminya berperan mencuri dan istrinya mengawasi situasi. Sepeda motor yang dicuri ada yang kuncinya cantol dan menggunakan alat salah satunya kunci liter T” jelasnya.
Kedua tersangka lanjutnya, diamankan pada hari Minggu (20/11/2022) sekitar pukul 23.30 di Jalan Minum Desa Delod Berawah, Kecamatan Mendoyo berawal dari laporan masyarakat
“Barang bukti kita amankan dari tempat kos tersangka. Di bulan November ini tersangka beraksi  di 6 TKP. Ini masih kita dalami” ungkapnya.
Tersangka disangkakan pada Pasal 363 ayat (1) ke 4 KUHP dengan ancaman hukuman paling lama 7 tahun penjara.
Sementara Jamilatul R mengaku terpaksa mencuri karena ia dan suaminya tidak memiliki pekerjaan tetap dan juga untuk berobat karena orang tuanya sakit.
Menurutnya aada dua sepeda motor yang dimutilasi yakni Yamaha Vega dan Honda Vario Tekno. Dan kemudian dijual ke beberapa tempat dengan harga mulai dari Rp.300 ribu hingga Rp.500 ribu. Sedangkan tiga motor lainnya dijual dengan harga Rp.1 juta dan Rp.2 juta. “Uangnya habis untuk makan dan berobat ibu saya. Saya dan suami tidak bekerja” ujar Jamilatul yang mengaku baru dua bulan tinggal di Jembrana. (Komang Tole)