Foto : Rai Mantra bertemu kelompok tani di Jembrana,  Jumat (20/4/2018).

Negara (Metrobali.com)-

Calon Gubernur Bali Nomor Urut 2 Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra memanfaatkan masa kampanye dengan turun ke bumi mekepung, Jembrana pada Jumat (20/4/2018). Rangkaian kampanye Rai Mantra diawali dengan mendatangi Banjar Munduk Bayur Desa Tuwed, Kecamatan Melaya. Di tempat ini Rai Mantra berdialog dengan puluhan petani yang tergabung dalam kelompok Sistem Pertanian Terintegrasi (Simantri) 509.

Petani setempat mengapresiasi kehadiran Rai Mantra di tempat ini. Apalagi Rai Mantra langsung mengunjungi lokasi peternakan sapi milik warga. Kesempatan ini sekaligus dimanfaatkan Rai Mantra untuk berdialog dan mendengarkan aspirasi petani.

Ketua Simantri 509 Putu Yudiarsa mengatakan program Simantri sangat membantu perekonomian petani. Karena itu dia berharap program imi dilanjutkan oleh pemimpin di masa mendatang. “Harapannya ke depan program ini dilanjutkan, sangat memberi manfaat bagi petani,” kata Yudiarsa.

Simantri 509 sendiri mulai berdiri pada Juli tahun 2015 silam. Dari pemerintah mereka mendapat bantuan 24 ekor sapi. Dari bantuan tersebut kini berkembang menjadi 34 ekor.

Atas masukan warga tersebut Rai Mantra mengatakan akan meneruskan program – program positif pemimpin sebelumnya. Tentu saja disesuaikan dengan perkembangan terbaru. “Apa yang sudah baik kita lanjutkan, sambil memberikan kreasi-kreasi baru agar nilai ekonomisnya makin meningkat,” kata Rai Mantra.

Dia menambahkan Jembrana memiliki banyak potensi ekonomi. Mulai dari hasil laut, pertanian, perikanan darat sampai ke pertanian dataran tinggi. Potensi tersebut perlu diolah dan diberi sentuhan. Dia mencontohkan kelapa misalnya. Selama ini kelapa jadi salah satu bahan kebutuhan utama di Bali. Baik untuk konsumsi langsung maupun keperluan upacara.

Tapi dari sisi ekonomi masih dijual dengan murah. Hal ini tidak lepas dari kemasan dan pengolahan yang masih bersifat tradisional. Dia mengambil contoh di Thailand misalnya. Bagaimana di negara tersebut kelapa diolah dan dikemas sangat baik sehingga memberi dampak ekonomis yang lebih baik.

“Kita perlu membuat terobosan agar kelapa maupun hasil pertanian dan memberi dampak ekonomi yang lebih baik, itu bisa dimulai dengan memperhatikan kemasan dan pengolahan pasca panen,” kata Rai Mantra.

Mantra-Kerta sendiri memiliki program Nawacandra. Salah satu programnya adalah Kartu Tani Nawacandra. Petani yang mengantongi kartu ini mendapat sejumlah kemudahan. Antara lain subsidi pupuk, akses permodalan ke perbankan dan tentu saja akses pasar.

“Pertanian sebagai akar budaya Bali harus mendapat prioritas utama, jika pertanian terjaga dan bersaing maka akan memberi dampak positif bagi ketahanan ekonomi warga,” kata Rai Mantra.

Pewarta : Widana Daud

Editor     : Hana Sutiawati