Buleleng (Metrobali.com)-

148 desa/kelurahan yang ada di Kabupaten Buleleng, terdapat dibeberapa titik berpotensi bencana alam. Hal ini memantik Pemkab Buleleng dalam hal ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng membentuk Desa Tangguh Bencana (Destana).

“Saat ini, dari 148 desa/kelurahan yang ada di Kabupaten Buleleng, baru 5 Destana yang telah dibentuk. Diantaranya Desa Gitgit, Lemukih, Pancasari, Galungan, dan Desa Musi. Selanjutnya di Tahun 2022 ini, kita berencana membentuk lagi 3 Destana,” jelas Kepala Pelaksana BPBD Buleleng Putu Ariadi Pribadi.

Menurutnya keberadaan Desa Tangguh Bencana sangat penting di Kabupaten Buleleng, mengingat kondisi topografinya nyegara gunung yang terkadang cukup ekstrim di sebagian besar wilayahnya.

“Tujuan didirikannya Destana, untuk mewujudkan kemandirian desa dalam menangani bencana,” ujarnya.

Ariadi menyebutkan Destana ini, nantinya akan dibentuk dengan mengajak masyarakat desa yang ingin berpartisipasi aktif dalam penanganan bencana. Artinya di Destana terdapat beberapa relawan yang bertanggung jawab membantu menangani bencana di wilayah desanya masing-masing.

“Dukungan yang diberikan BPBD terhadap keberadaan Destana adalah dengan memfasilitasi proses pembentukan Destana yang terdiri dari pengumpulan anggota, pembinaan, dan pengukuhan lembaganya. Selain itu, juga memberikan bantuan peralatan seperti jas hujan dan sepatu boots.” tandas Ariadi Pribadi.

Pewarta : Gus Sadarsana