Jembrana (Metrobali.com)

 

Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas SMA di hari pertama, Senin (4/10/2021) tidak diikuti puluhan siswa. Siswa yang tidak mengikuti PTM Terbatas tetap mengikuti pembelajaran namun melalui daring.

Ada beberapa alasan sehingga siswa tidak mengikuti PTM Terbatas. Diantaranya tidak mendapat persetujuan orang tua atau wali, khawatir kondisi Covid-19 yang masih PPKM level III dan memang karena sakit dan masih dalam tahap penyembuhan.

Puluhan siswa yang tidak mengikuti PTM terbatas rata-rata siswa dari SMA Negeri. Masing-masing sekolah jumlahnya mencapai belasan siswa. Hanya di SMA 1 Mendoyo dan SMA 2 Mendoyo yang 100 persen setuju dan mengikuti PTM terbatas.

Kepala SMA N 1 Negara, I Putu Prapta Arya, Senin (4/10/2021) mengatakan dari total 1052 siswa, ada 14 siswa yang tidak mengikuti PTM Terbatas. Tetapi mereka tetap mengikuti pembelajaran melalui daring.

Siswa yang tidak ikut PTM menurutnya karena memang ada yang tidak mendapat persetujuan dari orang tua, selain ragu-ragu dan memang sakit atau menjalani isolasi tahap penyembuhan. “Untuk siswa yang tidak mengikuti PTM, kami akan melakukan home visit untuk memastikan” jelasnya.

Terhadap siswa yang tidak mengikuti PTM disebutnya sekolah memang tidak bisa memaksa. Karena dalam hal ini harus mendapat persetujuan dari orang tua atau wali. Namun mereka wajib mengikuti pembelajaran secara daring.

Sementara itu, Kepala SMA N 2 Mendoyo, I Komang Winata mengatakan bahwa semua orang tua/wali menyetujui dilaksanakannya PTM Terbatas. Persetujuan dari orang tua/wali disampaikan melalui surat persetujuan sebelum PTM terbatas dibuka.

“Total siswa kami ada 812 siswa. Surat persetujuan ini wajib karena berkaitan dengan keinginan siswa atau orang tua” ujarnya. (Komang Tole)