Jembrana (Metrobali.com)-
 Mengakhiri hidup dengan cara bunuh diri nampaknya menjadi marak di Jembrana. Pasalnya dalam satu hari dua nyawa melayang dengan cara bunuh diri. Seperti yang dilakukan Ni Kadek Sudiasih, 40, warga asal Dusun Pasut, Desa Pengeragoan, Kecamatan Pekutatan. Berikutnya, seorang kakek, I Ketut Rami, 80, ditemukan juga tewas tergantung dirumahnya, Senin (1/10) sore. Sungguh nekat perbuatan mereka ini. Sudiasih bunuh diri karena gara-gara anak tirinya ngambek. Akhirnya, istri kedua dari I Wayan Tambun  (38) ini memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di rumahnya, Senin (1/10) pagi.
Kasus bunuh diri ini sempat membuat geger lantaran korban hanya menggunakan tali plastik di usuk plafon kamarnya. Korban ditemukan pertama kali oleh suaminya sendiri, Tambun yang saat itu baru saja datang dari membeli rokok diiwarung. Dirinya mengaku kaget melihat korban sudah dalam keadaan tidak bernyawa dengan cara menggantung.
”Paginya dia tidak ada masalah apapun dan di tidak ada mengeluh apapun. Bahkan saya sempat makan sama-sama. Saya merasa tidak ada masalah saya santai dan meninggalkannya kewarung sebentar untuk membeli rokok,” ungkap Tambun.
Sudiasih yang merupakan istri kedua dari I Wayan Tambun nekat melakukan aski tersebut lantaran sakit hati dengan perlakuan anak tirinya yang masih berusia 12 tahun yang ngambek (ngambul) dari rumah.
Dikatakan Kapolsek Pekutatan, Kompol Nyoman Kardika seizin Kapolres Jembrana ketika dikonfirmasi mengatakan kalau memang benar ada kejadian yang dimaksud. Pihaknya yang mendapat laporan adanya aksi bunuh diri tersebut langsung turun ke TKP guna dilakukan indentifikasi bersama tim medis. Hasil pemeriksaan bahwa tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban, sehingga korban meninggal dunia murni akibat gantung  diri dari cirri-ciri yang didapat di tubuh korban.
 Selain itu kasus bunuh diri dalam satu hari juga terjadi lagi di Lingkungan Satria, Kelurahan Pendem – Jembrana. Seorang kakek, I Ketut Rami, 80, ditemukan tewas tergantung dirumahnya dengan menggunakan seutas tali plastic pada usuk tanpa plafpon. Aksi nekat kakek ini lantaran depresi akan sakit menahun yang dideritanya sejak lama.
Menurut Kapolsek Negara Kompol IB Nyoman Budiasa, ketika dikonfirmasi Selasa (2/10),  pihaknya membenarkan kejadian tersebut. Korban yang tergantung ini pertamakali ditemukan  oleh I Wayan Dana anaknnya, yang bermaksud menengok  orangtuannya sekitar pukul 08.00 Wita. Namun kejadian tersebut baru dilaporkan ke Polsek Negara Senin sore, sekitar pukul 17.00 Wita. “Dari pemeriksaan tim medis tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan dan motif korban murni gantung diri karena depresi “jelas Budiasa. DEW-MB