Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali bekerjasama dengan instansi terkait lainnya melaksanakan simulasi bencana gempa dan tsunami

Jembrana (Metrobali.com)-

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali bekerjasama dengan instansi terkait lainnya melaksanakan simulasi bencana gempa dan tsunami di Kabupaten Jembrana, Sabtu (26/10).

Simulasi melibatkan pesawat helikopter Basarnas dan sejumlah kendaraan ambulan dilaksanakan di empat titik yakni di Desa Delodbrawah, Air Kuning, Yeh Kuning dan Desa Perancak dengan pusat komando di Lapangan Pergung, Desa Pergung, Kecamatan Mendoyo. Bahkan di lapangan yang kerap dijadikan pasar malam pada Hari Raya Galungan dan Kuningan ini juga dibangun tenda penanganan korban bencana.

Simulasi dimulai dengan perumpamaan telah terjadi bencana gempa. Warga berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri. Kejadian tersebut menimbulkan kepanikan karena dari informasi berpotensi tsunami.

Dengan menggunakan ambulan sejumlah warga yang mengalami luka-luka dibawa ke posko tenda penanganan. Bahkan beberapa diantaranya menggunakan helikopter lokasinya lumayan jauh seperti dari Desa Perancak.

Kenapa dilaksanakan di Jembrana, Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali, I Made Rentin mengatakan dari release terakhir BNPB, dari seluruh desa (kelurahan) di Jembrana terdapat 26 desa yang merupakan zona merah. Apalagi di Jembrana belum ada alat pendeteksi tsunami.

“Zona merah disini memiliki resiko tinggi terjadinya bencana. Di Bali baru terpasang (alat pendeteksi tsunami) di 9 titik dari idealnya 34 titik” ujar Rentin, Sabtu (26/10).

Melalui simulasi ini diharapkan warga yang terlibat dapat mengetahui dan memahami cara berlindung dan melindungi serta memberikan pertolongan saat terjadi bencana sehingga korban dapat diminimalisir.

Sementara itu, Made Masrama, salah seorang warga dari Desa Yeh Kuning mengaku senang dengan adanya simulasi tersebut. “Dari simulasi ini saya mendapatkan ilmu bagaimana cara berlindung dan melindungi keluarga juga cara menolong” ujarnya. (Komang Tole)