Jembrana (Metrobali.com)

 

Menuju Jembrana Emas 2026 Pasar Umum Negara (PUN) rencananya akan direvitalisasi. Rencana ini mendapat dukungan dari DPRD Jembrana. Kendati pun Pemkab Jembrana melalui Dinas Perindagkop UMKM belum melakukan sosialisasi.

Ketua Fraksi Gerindra DPRD Jembrana I Ketut Sadwi Darmawan, Selasa (7/3/2023) mengatakan tagline Pemkab Jembrana sekarang adalah menuju Jembrana Emas 2026 dan salah satu faktor pendukungnya adalah pasar. Dan agar tercipta ekosistem prekonomian sambungnya, tentunya pembangunan harus nyambung dengan program-program Pemkab Jembrana.

Alasan selanjutnya kata Sadwi yang juga Sekretaris DPC Partai Gerindra Jembrana, karena banyak pedagang yang tidak memiliki kios. Sehingga para pedagang ketika berjualan menggunakan emperan los atau toko. Selain itu juga kondisi pasar yang kumuh dan kemungkinan ada beberapa pedagang malah menyewakan karena memiliki kios lebih dari satu.
Setiap ada pembangunan lanjutnya, dimungkinkan akan ada pro dan kontra. Dan terhadap yang kontra tentu tugas eksekutif untuk meyakinkannya melalui sosialisasi. “Sosialisasi sangat penting, ini kedepan dilakukan secara kontinyu. Sampaikan bahwa revitalisasi pasar tujuannya membuat nyaman pedagang, bukan sebaliknya” tandasnya.
Revitalisasi juga menurutnya mendukung Jembrana menuju smart city karena dalam masterplannya salah satunya tersusun penuntasan pembangunan. “Artinya menuju Jembrana Smart City salah satu pendukungnya adalah revitalisasi. Apalagi penyusunan dokumen masterplan sudah disinkronkan dengan RPJMD Jembrana 2021-2026” tandasnya.
Dukungan juga datang dari Ketua DPRD Jembrana Ni Made Sri Sutharmi. Bahkan ia sangat mendukung program-program pro rakyat Pemkab Jembrana.
Revitalisasi PUN menurutnya untuk memulihkan ekonomi terlebih anggaran yang digunakan merupakan bantuan murni dari pusat. “Semua kabupaten di Bali sudah duluan mendapatkan bantuan revitalisasi, sedangkan Jembrana paling terakhir. Dengan revitalisasi nantinya pedagang dan pengunjung pasar akan merasa nyaman” terangnya.
Terkait adanya penolakan dari beberapa pedagang menurutnya merupakan tugas dari eksekutif. Dan diharapkan eksekutif biss bekerja ekstra memberikan penjelasan kepada pedagang. “Tentu kami akan mengontrol proses eksekusi revitalisasi sehingga tidak ada yang dirugikan” jelasnya.
Pihaknya mendukung revitalisasi pasar mengingat PAD Jembrana sangat kecil dan tidak memungkinkan untuk membangun pasar. “Kita patut bersyukur dibantu pemerintah pusat sehingga kedepan Jembrana bisa lebih maju. Ini juga meringankan APBD sehingga kita bisa lebih fokus untuk program lain yang mensejahterakan masyarakat” pungkasnya. (Komang Tole)