Denpasar, (Metrobali.com) 

 

Personel Polda Bali memamerkan keterampilan mereka dalam menangani ancaman bom dalam upacara peringatan Hari Bhayangkara ke-78 di Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar, Bali. Acara tersebut dihadiri oleh anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Bali, tamu undangan, dan masyarakat umum.

Skenario Penanganan Ancaman Bom
Demonstrasi dimulai dengan massa yang merusak fasilitas umum dan melempar bom molotov. Karena massa tidak mengindahkan peringatan petugas, tim Detasemen 45 Anti Anarkis (AA) dikerahkan ke lokasi. Dalam aksi ini, dua pelaku bersenjata tajam menyerang petugas. Setelah pertarungan sengit, satu pelaku berhasil dilumpuhkan dan ditangkap, sementara yang lain melarikan diri.

Salah satu pelaku yang tersisa mengancam akan meledakkan bom yang dikenakannya sebagai protes terhadap KTT Asia Afrika di Bali. Bom tersebut akhirnya meledak, mengakibatkan pelaku tewas. Selanjutnya, seorang pelaku lain meletakkan tas berisi bom kedua di area tersebut sebelum melarikan diri.

Penanganan oleh Tim Gegana
Tim Detasemen 45 AA segera mengamankan area dan memanggil unit komposit Gegana untuk memeriksa tas yang diduga berisi bom. Setelah berkoordinasi, tim Jibom bergerak untuk menangani dan mensterilisasi area menggunakan alat khusus. Tim kesehatan kemudian mengevakuasi korban dan pelaku bom bunuh diri.

Kejaran dan Penanganan Pelaku
Selama operasi penanganan, seorang pelaku lain yang membawa senjata api mencoba menghalangi evakuasi tahanan. Setelah pengejaran, pelaku ditembak oleh sniper dan meninggal dunia. Acara diakhiri dengan penembakan balon dan bentangan banner bertuliskan “Dirgahayu Polri ke-78”.

Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan, menyatakan bahwa demonstrasi ini menunjukkan kesiapan Polri menghadapi Pilkada Serentak yang akan datang. Polri, bersama TNI dan elemen masyarakat lainnya, berkomitmen menjaga keamanan dan ketertiban di Provinsi Bali.

Upacara peringatan Hari Bhayangkara ke-78 mengusung tema “Polri Presisi Mendukung Percepatan Transformasi Ekonomi Yang Inklusif dan Berkelanjutan Menuju Indonesia Emas” dan melibatkan 914 personel dari lima batalyon. Berbagai kegiatan, termasuk pertandingan dan perlombaan, juga diselenggarakan dalam rangka peringatan ini.

Kapolri menyampaikan bahwa meskipun Polri masih memiliki kekurangan, mereka tetap berkomitmen untuk melaksanakan tugas terbaik dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, serta penegakan hukum di wilayah Polda Bali.

(Jurnalis: Triwidiyanti)