Tabanan (Metrobali.com)-

Menjaga keamanan wilayah dan menertibkan administrasi kependudukan, Pemerintah Desa Dauh Peken Tabanan menggelar inspeksi mendadak (sidak) di dua banjar setempat yakni, Banjar Dukuh dan Tegal Belodan, Selasa (3/9) malam. Sidak yang melibatkan puluhan personil Satuan Polisi Pamong Praja dibantu aparat Kepolisian dan pecalang setempat, di samping berhasil menggiring pendatang tanpa identitas ke kantor desa, juga menemukan senjata tajam berupa empat clurit dan satu pisau. Mereka yang tidak bisa memperlihatkan identitas kependudukanya atau identitas kependudukanya tidak berlaku, digiring ke Kantor Desa Dauh Peken untuk pengurusan identitas diri. Sementara warga yang kedapatan menyimpan senjata tajam(sajam),  sajamnya diamankan dan pemiliknya dalam waktu dekat akan dipanggil dan dimintai keterangan.

Tim yang beranggotakan Satuan Polisi Pamong Praja, Kepolisian Sektor Tabanan dan pecalang  Desa Dauh Peken, usai apel membagi diri dalam beberapa kelompok. Tim menyasar kantong-kantong pendudukan pendatang didua banjar yakni, Banjar Dukuh dan Banjar Tegal Belodan.

Menurut Perbekal Dauh Peken, Gusti Komang Wastana, penertiban penduduk pendatang dilakukan disamping untuk menjaga keamanan wilayah, juga dalam rangka penertiban penduduk pendatang. Apalagi kata Wastana, akhir tahun ini di Bali akan digelar dua hajatan berkelas dunia seperti KTT APEC dan Miss World. Kedua kegiatan internasional tersebut membutuhkan dukungan keamanan ekstra. Karena keamanan menyangkut citra Negara dimata dunia.”Kami memang rutin melakukan penertiban penduduk pendatang. Apalagi di Bali akan digelar dua hajatan berkelas dunia seperti Miss World an KTT  APEC tahun ini. Jelas dukungan keamanan wilayah merupakan hal yang sangat  fundamental sifatnya, karena menyangkut citra negara,”jelasnya.

Oleh karena itu dia berharap kepada warganya dan warga pemilik rumah kos, agar ikut mengikuti aturan main bidang kependudukan yang berlaku. Dengan demikian, akan bisa dicegah sedini mungkin terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. “Mari kita jaga keamanan diri sendiri, keluarga dan lingkungan kita. Sehingga dengan demikian keamanan dan ketertiban masyarakat akan bisa diwujudkan,”paparnya.

Tepat pukul tujuh malam, tim bergerak menuju sasaran. Kedatangan tim membuat kaget warga pendatang di seputaran pasar kodok. Ketika diperiksa petugas, mereka yang tidak bisa menunjukan identitas diri berdalih macam-macam. Namun petugas tidak kehabisan akal. Berbekal aturan main yang jelas, aparat pun menggiring warga pendatang ke kantor Desa Dauh Peken untuk mengurus identitas diri yang dibutuhkan.

Saat memeriksa kelengkapan administrasi kependudukan disalah satu rumah kos, aparat dari Polsek Kota Tabanan secara tidak sengaja menemukan empat clurit dan satu pisau  didalam kamar warga. Sajam itu pun akhirnya diamankan aparat, dan lebih lanjut akan diproses sesuai dengan aturan yang berlaku. Anggota Polsek Kota minta kepada masyarakat untuk tidak menempatkan barang-barang yang tidak perlu didalam kamar. “Kami berharap masyarakat agar tidak menyimpan barang-barang yang tidak dibutuhkan didalam kamar, karena akan sangat berbahaya,”ujarnya.

Malam itu, sidak berhasil menemui 250 warga yang belum mengantongi KIPS dan 11 orang tanpa STPPTS . Aparat Desa Dauh Peken malam itu berhasil direalisasi, KIPS 34 buah dan STPPTS 10 bauh. Sementara warga tanpa KTP yang berhasil dijaring hanya dua orang. CAN-MB