Air genangi rumah warga disedot menggunakan genset/ist

 

Jembrana (Metrobali.com)-

Sejumlah warga di Dusun Ketapang, Desa Pengambengan, Kecamatan Negara mengeluhkan banjir yang rutin terjadi dikawasanya. Banjir dipastikan akan terjadi ketika kawasan tersebut diguyur hujan deras.

Seperti banjir yang terjadi pada Minggu (25/3) lalu pasca hujan mengguyur Jembrana pada Sabtu (24/3) malam lalu. Sedikitmya empat rumah warga terendam air hingga setinggi lutut orang dewasa. Salah satunya rumah milik Ali yang terendam air hampir seharian.

Kejadian tersebut sempat dilaporkan dengan menelpon pihak desa, namun tidak mendapat respon termasuk datang kelokasi untuk sekedar mengecek.

“Banjir ini sudah yang kedua kalinya. Kejadian kemarin seperti tujuh tahun lalu hingga lutut orang dewasa. Biasanya hanya setinggi betis” ujar Dahlia, warga lainnya yang rumahnya sempat terendam.

Bantuan menurutnya justru datang dari Ni Putu Dian yang kerap datang ke rumahnya. Warga dari Kelurahan Lelateng, Kecamatan Negara tersebut kemudian meminjamkan genset.

“Setelah disedot seharian, air akhirnya bisa surut” ujarnya.

Warga menduga banjir dipicu saluran air yang sempit dan mampet akibat tersumbat sampah, Lantaran tidak kunjung ditangani, warga berinisiatif membuat lubang saluran air hingga ke pantai dengan bergotong royong.

Kepala Desa Pengambengan, Samsul Anam, dikonfirmasi Senin (26/3) mengaku sudah mengetahui beberapa lokasi permukiman warga yang rawan banjir. Pihaknya juga membantah dikatakan tidak menanggapi laporan warga.

“Kami bukannya cuek, tapi saat itu memang sangat sibuk” ujarnya.

Menurutnya, rumah warga yang kebanjiran itu tanahnya memang lebih rendah dibanding yang lainnya. Dulunya lokasi itu untuk campuran buat bata di pabrik.

“Desa sudah berupaya, tapi untuk memperbaiki atau membuat drainase hingga ke laut tidak sertamerta langsung terealisasi karena ada tahapan” pungkasnya.

Pewarta  : Komang Darmadi

Editor     : Hana Sutiawati