Keterangan foto: Kegiatan evaluasi oleh Tim Sabha Upadesa Kota Denpasar dilaksanakan pada Selasa (13/8) di Wantilan Pura Dalem Lan Kahyangan Desa Adat Jenah, Denpasar Utara, yang juga bertepatan dengan Karya Piodalan di Pura setempat/MB

Denpasar, (Metrobali.com) – 

Desa Adat Jenah sebagai wakil Kecamatan Denpasar Utara dievaluasi oleh Tim Sabha Upadesa Kota Denpasar serangkaian Evaluasi Pembinaan Penataan Desa Pakraman Tingkat Kota Denpasar Tahun 2019. Kegiatan evaluasi dilaksanakan pada Selasa (13/8) di Wantilan Pura Dalem Lan Kahyangan Desa Adat Jenah, Denpasar Utara, yang juga bertepatan dengan Karya Piodalan di Pura setempat.

Evaluasi di Desa Adat Jenah ini di hadiri  langsung Sekda Kota Denpasar, AAN. Rai Iswara yang sekaligus membuka kegiatan evalusi . Hadir pula dikesempatan yang sama Kepala Dinas Kebudayaan Kota Denpasar IGN Bagus Mataram , Camat Denpasar Utara, Nyoman Lodra, Ketua Tim Panureksa Sabha Upadesa Kota Denpasar I Wayan Butuantara, Bendesa Adat Jenah, I Ketut Seniarta serta sejumlah tokoh masyrakat dan adat lainnya.

Sekda Kota Denpasar,  AAN Rai Iswara dalam kesempatan tersebut mengatakan bahwa harus dipahami kehidupan, kekuatan serta visi Kota Denpasar yang berwawasan kebudayaan memiliki akar rumput di Desa Adat. Maka dari itu keberadaan desa adat ini harus senantiasa disiram, dipelihara dan dipupuk melalui tuntunan sarana mengembangkan diri dalam bentuk evaluasi lomba. “Dalam lomba ini yang jadi tujuan ini tidak hanya juara tapi sejauh mana terbangun apa yang harus dikerjakan kedepan dalam membangun dan sosialisasi diri. Tentu harapannya kualitas desa adat dapat dikembangkan sebagai penuntun serta diberikan arahan yang tepat” pungkas Sekda Rai Iswara.

Ketua Tim Panureksa Sabha Upadesa Kota Denpasar I Wayan Butuantara mengatakan  bahwa kegiatan Evaluiasi Lomba Pembinaan Penataan Desa Pakraman Tingkat Kota Denpasar Tahun 2019 dilaksanakan di masing-masing kecamatan di Kota Denpasar guna memberi pembinaan kepada Desa Pakraman untuk meningkatkan peran sertanya dalam menggali, melestarikan dan mengembangkan  adat dan budaya Bali.

“Dari kegiatan evaluasi ini menilai unsur Tri Hita Karana yaitu Pawongan, Palemahan dan Parahyangan di masing-masing desa Pakraman. Denpasar yang merupakan titik pertemuan masyarakat Bali untuk mencari nafkah, jadi diharapkan dengan pembinaan ini kebudayaan di Denpasar bisa tetap di pertahankan, selain juga untuk meningkatkan ketahanan sebuah Desa Pakraman dimana indentitas budaya yang ada tidak  akan hilang begitu saja bila di rawat, dipertahankan dan di teruskan oleh generasi muda dimasa yang akan datang.

Sumber: Humas Pemkot Denpasar