Denpasar (Metrobali.com)-

Pemerintah Kota Denpasar menargetkan semua proyek perbaikan dan peningkatan infrastruktur jalan di pusat Ibu Kota Provinsi Bali itu dapat dirampungkan pada 10 Desember 2013.

“Untuk memperbaiki beberapa infrastruktur seperti jalan dan trotoar di Kota Denpasar tahun ini Pemkot Denpasar melalui Dinas Pekerjaan Umum mengalokasikan dana sebesar Rp46 miliar lebih untuk memperbaiki sarana infrastruktur yang tersebar di empat kecamatan,” kata Kabag Humas dan Protokol Setda Kota Denpasar Ida Bagus Rahoela, di Denpasar, Kamis (26/9).

Ia mengemukakan, perbaikan maupun peningkatan infrastruktur meliputi sembilan ruas jalan sepanjang 13,87 kilometer dengan alokasi anggaran Rp36,7 miliar dan trotoar sepanjang lima kilometer dengan menelan anggaran Rp9,33 miliar.

Ia menambahkan, ruas jalan yang dimiliki Kota Denpasar sebanyak 1.591 ruas dengan panjang mencapai 563,101 kilometer.

Namun, jalan yang melintang di tengah kota sebagian besar milik provinsi dan ada yang merupakan jalan nasional, sehingga Dinas PU Kota Denpasar tidak mampu berbuat banyak dalam hal peningkatan dan pemeliharaan jalan tersebut.

“Tahun anggaran 2013 ini Dinas PU baru bisa melakukan peningkatan dan pemeliharaan jalan sepanjang 13,87 kilometer, yakni Jalan (Jl) Gunung Catur tembus di Jl Kebo Iwa, Jl Pidada tembus Jl Mahendradata, Jl Gunung Batur tembus Jl Gunung Agung, Jl Bung Tomo, Jl Tangkuban Perahu IX dan Jl Tangkuban Perahu XVIII, Jl Suradipa I, Jl Tunjung Tutur, Jl Bajataki yang berbatasan dengan Kabupaten Badung.

“Perbaikan dan peningkatan jalan yang dilakukan Pemkot Denpasar berdasarkan skala prioritas, karena anggaran yang dimiliki sangat terbatas,” katanya.

Perbaikan dan peningkatan jalan tersebut memakan waktu yang cukup lama, sehingga Pemerintah Kota Denpasar sudah meminta kontraktor jangan sampai ada proyek yang molor seperti tahun sebelumnya dan paling lambat 10 Desember 2013 sudah dirampungkan.

“Kalau tahun lalu ada proyek gagal lelang karena waktunya sangat mepet, mudah-mudahan sekarang tidak ada penyelesaian proyek yang terlambat karena musim juga mendukung,” ujarnya.

Sementara pembuatan trotoar di Jl Lembu Sura, Denpasar Utara sepanjang 1,7 km, disusul trotoar Jl Kapten Mudita dan Jl Kepundung, Denpasar Timur panjang 0,2 km, trotoar jalan di wilayah Penatih 0,40 km, pembuatan trotoar Jl Mawar, Jl Jempiring, Jl Cempaka, Jl Menuh dengan panjang 1,66 km, dan Jl Kenyeri panjang 0,5 km.

“Pergantian trotoar di Jl Kenyeri biayanya cukup mahal gotnya diperbesar karena setiap musim hujan gotnya di sana sering mampet,” katanya. � Rahoela menambahkan, dalam APBD induk 2014 juga sudah diusulkan anggaran untuk peningkatan sejumlah jalan. Namun, besaran dana yang akan didapat belum bisa dipastikan.

Jalan yang diusulkan untuk mendapat perbaikan 2014 sebagian besar sudah rusak berat, seperti Jl Pulau Kawe, Jl Pulau Moyo, Jl Pulau Saelus, Jl Raya Pemogan, Jl Batukaru dan Jl Gunung Rinjani.

“Jalan yang kami usulkan ini semuanya sudah rusak dan perlu mendapatkan perbaikan sekaligus peningkatan secepatnya,” katanya.

Menghindari polemik masyarakat bahwa jalan yang membentang di tengah Kota Denpasar banyak yang rusak, menurutnya , bukan milik Pemkot Denpasar melainkan jalan tersebut miliki Pemprov Bali dan jalan nasional.

“Oleh karena itu, Pemkot Denpasar tidak berhak memperbaiki kerusakan jalan tersebut dan harus dikoordinasikan dengan Pemprov Bali dan Balai Jalan Nasional,” katanya.

Jalan yang berada di tengah Kota Denpasar milik Pemrov Bali seperti Jl Hayam Wuruk, Jl Hang Tuah, Jl Veteran, Jl Patimura, Jl Surapati, Jl WR Supratman, Jl Cok Tresna, Jl Moh. Yamin, Jl Raya Puputan Renon, Jl Gunung Agung, Jl Teuku Umar, Jl Dewi Sartika, Jl A Yani, Jl Tantular, Jl DI. Penjaitan, Jl Kusuma Atmaja, Jl Juanda, Jl Tjuk Nyak Dien, Jl S Parman.

Sedangkan jalan nasional yang melintang di tengah Kota Denpasar yakni, Jl Cokroaminoto, Jl Sutomo, Jl Setiabudi, Jl Wahidin, Jl Imam Bonjol, Jl Gatot Subroto, Jl Mahendradata, Jl By Pass Ngurah Rai dan Jl Diponegoro. AN-MB