Foto: Pasangan Gede Ngurah Ambara Putra dan Made Bagus Kertanegara (paket Amerta) sebagai Bakal Calon Walikota dan Bakal Calon Wakil Walikota Denpasar yang diusung Koalisi Partai Golkar, Demokrat dan NasDem.

Denpasar (Metrobali.com)

Sebagai ibukota provinsi Bali, pembangunan di Kota Denpasar dianggap tidak ada yang istimewa bahkan biasa-biasa saja. Kemajuan di Kota Denpasar bahkan dianggap “super” lambat.

Kondisi ini tentu membutuhkan perubahan dan percepatan pembangunan yang masif di tangan pemimpin yang tepat dan mampu bekerja cepat.

Karena itulah Koalisi Partai Golkar, Demokrat dan NasDem menghadirkan kejutan dengan akhirnya resmi mengusung pasangan Gede Ngurah Ambara Putra dan Made Bagus Kertanegara (paket Amerta) sebagai Bakal Calon Walikota dan Bakal Calon Wakil Walikota Denpasar untuk tarung pada Pilkada/Pilwali Denpasar 9 Desember 2020.

“Selama ini Denpasar majunya terlalu lambat. Kita butuh pemimpin yang gerak cepat dengan kreativitas dan inovasi memajukan Denpasar,” kata Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Bali Dr. Nyoman Sugawa Korry  di Kantor DPD Partai Golkar Provinsi Bali, Jumat (21/8/2020) usai mengumumkan kepastian koalisi mengusung paket Amerta.

Berangkat dari fakta dan realitas lambatnya kemajuan di Denpasar maka koalisi menghadirkan pasangan atau paket Amerta guna menjawab keingingan dan harapan publik untuk percepatan pembangunan Denpasar.

Amerta diyakini akan gaspol, bekerja cepat, membawa Denpasar maju melaju dengan  kecepatan penuh. Ibarat motor bila digas sampai penuh maka akan melaju dengan kencang.

“Kami cari nahkoda yang tekan gas cepat, gaspol majukan Kota Denpasar tapi tetap dalam bingkai kota berbudaya. Maka kedua figur ini (Ngurah Ambara dan Bagus Kerta Negara) hadir untuk percepatan pembangunan Denpasar dalam bingkai budaya,” terang Sugawa Korry yang juga Wakil Ketua DPRD Bali ini.

Hal senada disampaikan pihak Demokrat yang diwakili Ketua OKK (Organisasi, Keanggotaan dan Kaderisasi) DPD Demokrat Bali Ketut Ridet. “Kandidat ini untuk percepatan pembangunan di semua lini di Denpasar,” kata Ridet.

Politisi senior Demokrat Bali ini menilai Ngurah Ambara dan Bagus Kerta Negara atau paket Amerta adalah pasangan yang komplit dan saling melengkapi dari sisi kapasitas, kapabilitas dan latar belakang sosial budaya maupun modal politiknya.

Ambara seorang pengusaha, praktisi ekonomi yang tentu paham permasalahan ekonomi, ketenagakerjaan dan lainnya. “Jadi cepat bisa atasi keterpurukan ekonomi saat ini dengan terobosan kreatif dan inovatif,” kata Ridet.

Sementara calon wakilnya Bagus Kerta Negara, selain seorang pengusaha, ia juga tokoh adat dan sangat paham budaya Bali. Ia kini juga aktif ngayah sebagai Wakil Bendesa Adat.

Sosoknya yang juga dikenal sangat dekat dengan generasi muda atau generasi milenial sangat pas ikut memimpin Denpasar guna menguatkan  identitas atau jati diri Denpasar sebagai Kota Budaya, Kota Kreatif hingga Kota Cerdas (Smart City).

“Jadi Amerta ini figur lengkap. Kandidat ini pas bergerak lebih cepat di segala lini. Maka Demokrat putuskaan bersama koalisi all out menangkan paket ini di Pilwali Denpasar,” pungkas Ridet.

Pandangan dan pertimbangan tidak jauh berbeda disampaikan Sekretaris DPW Partai NasDem Bali Nyoman Winata. Dikatakan NasDem sudah melakukan banyak survei dan pemantauan pada dua kandidat ini.

“Kami anggap dua figur ini putra terbaik Denpasar yang paling tepat memperjuangkan mandate membawa perubahan dan kemajuan lebih cepat bagi Denpasar,” ujar Winata.

Sama seperti Golkar dan Demokrat, NasDem juga solid dan siap totalitas memenangkan paket Amerta ini. “Kami sudah perintahkan pengurus dan kader NasDem sampai ke tingkat desa dan banjar bersatu berjuang menangkan paket ini,” tandas Winata.

Sementara itu baik Ambara maupun Bagus Kerta Negara menegaskan siap berjuang, bersinergi dengan semua pihak membangun dan memajukan Denpasar lebih cepat dari saat ini.

“Denpasar kotanya Bali harusnya bisa lebih unggul berprestasi dari kota lain dalam hal apapun baik ekonomi, teknologi, budaya, sosial dan lainnya. Jadi speed-nya harus kenceng,” tegas Ambara.

“Saya juga sudah sangat siap ngayah membangun Denpasar. Saya jengah Denpasar begini-begini saja, tidak ada perkembangan berarti,” tegas Bagus Kerta Negara menimpali dan menguatkan pernyataan Ambara.

Untuk diketahui Bagus Kertanegara merupakan tokoh independen putra dari tokoh Denpasar, Prof Dr Merta Sutedja, asal Banjar Wangaya Kelod, Desa Dauh Puri Kaja, Kecamatan Denpasar Utara. Ia merupakan tokoh independen yang dikenal sebagai pengusaha juga seorang seniman musik dan dekat dengan kalangan milenial Denpasar.

Ambara juga merupakan tokoh independen dan pengusaha asal Desa Sumerta, Kecamatan Denpasar Timur. Ambara sudah teruji punya pengalaman politik tarung sebagai mantan Calon DPD RI 2019 menempati ranking 5 dalam perolehan suara Pileg 2019 untuk DPD RI dapil Bali dengan suara khusus di Denpasar saja mencapai 20 ribu lebih.

Ambara juga merupakan adik kandung dari mantan anggota DPR RI Dapil Bali dari Fraksi PDI Perjuangan, I Nyoman Damantra yang dianggap punya relasi dan jaringan politik mumpuni. (wid)