Almarhum Nyoman Astawa

Denpasar (Metrobali.com)-

Masyarakat Denpasar kehilangan Tokoh yang menjadi panutan pengelolaan sampah. Dia adalah Nyoman Astawa di lahirkan di Denpasar pada tahun 1963, kini meninggal kena serangan jatung. Dia lelah, kelelahan bekerja pasca mengurusi Pelaksanaan Pemilu 2019. Dia lelah, sehingga nyawanya tidak bisa diselamatkan karena serangan jantung.

Meninggalnya tokoh yang dikenal sangat dekat dengan masyarakat ini memiliki kesan tersendiri bagi teman dekatnya. Budi Wirayadnya salah seorang sahabat karibnya merasa kaget mendengar meninggalnya pak Astawa, Bagi Budi Wirayadnya dan teman teman  di kelompok media Media Metro Bali, sosok Astawa ini sangat berjasa ikut mem-branding metro Bali, sehingga Astawa lebih dikenal dengan ”Kak Metro” di kalangan masyarakat Denpasar.

Astawa dalam masa hidupnya aktif sebagai Kepala Lingkungan di Banjar Tagtag Tengah Kelurahan Peguyangan. Semasa hidupnya beliau sangat berjasa dalam membantu pengembagan media metrobali sehingga sering kali dia dipanggil kak metro di teman temannya. Selain aktif di media beliau juga aktif sebagai inisiator Bank Sampah di kota Denpasar dengan mendirikan bank sampah “Abukasa”.

Sementara itu, Pemimpin Redaksi Metrobali.com Nyoman Sutiawan, juga sangat terkejut mendengar kabar meninggalnya Astawa. Konon, Astawa bekerja dan ikut aktif di Pengawas Pemilu  pada Pemilu 17 April 2019 di banjarnya. Mungkin karena terlalu lelah, dan kebiasaan merokok yang putus nyambung maka merembet ke ke serangan Jantung. ”Saya berterima kasih kepada pak Astawa, yang sudah ikut merintis metrobali dan memperkenalkan media ini ke sejumlah banjar dan lingkungan di Denpasar. Dumogi, Pak Man Amor Ring Acinta. Keluarga yang ditinggal semoga tabah menghadapinya,” kata Sutiawan.

Berdasarkan catatan Metrobali.com, produk kerajinan dari kertas bekas sebagai dur ulang sampah merupakan produk inistiatif dari almarhum. Produk ini banyak disukai banyak kalangan sampai wisatawan sering berkunjung ke bank sampah “Abukasa”. Bahkan, produksi “Abukasa” juga sudah dikenal di negara Jepang. Berkat kreativitas dan inovasinya di bisang pengelolaan sampah menjadi barang berguna ini, Astawa sering diundang ke berbagai tempat untuk memaparkan hasil kreasi sampah kepada masyarakat.

Editor : Hana Sutiawati