Denpasar, (Metrobali.com)

 

Denpasar Documentary Film Festival akan kembali digelar, melibatkan siswa SMP, SMA/SMK se-Kota Denpasar. Demikian disampaikan Direktur Denpasar Dokumentary Film Festival, Maria Ekaristi saat beraudiensi dengan Wakil Walikota Denpasar, Kadek Agus Arya Wibawa di Kantor Walikota Denpasar, Jumat (18/3).

 

Direktur Denpasar Dokumentary Film Festival, Maria Ekaristi  mengatakan, kegiatan Denpasar Dokumentary Film Festival sudah dilaksanakan dari tahun 2010. Namun setelah memasuki tahun 2020 yang disertai kondisi dan situasi pandemi sehingga semua program dilakukan secara virtual.

 

Saat memasuki tahun yang ke-13 di tahun 2022 ini, pihaknya telah menyiapkan 2 skenario offline dan online. Pelaksanaan kegiatan akan dilaksanakan mulai dari 21-25 Maret yang dipusatkan di Dharma Negara Alaya.

“Jadi baik itu pemutaran, penjurian dan penganugerahan kami laksanakan secara terbuka,” ujar Maria Ekaristi.

 

Lebih lanjut dikatakannya, Organitation World Heritage City (OWHC) yang telah diikuti oleh Kota Denpasar sejak tahun 2015, serta  penyelenggaraannya dilaksanakan setiap tahun ganjil di kota-kota dimana kongres dilaksanakan oleh pihak OWHC.

Pihaknya menyebutkan bahwa dalam pelaksanaan seleksi, Kota Denpasar melaksanakan dengan cara melalui pelatihan ditingkat SMP, SMA dan SMK.

 

“Kemudian hasil produksinya kami buatkan kompetisi dan pemenangnya akan kita kirim ke OWHC menurut tingkatannya masing-masing,” terangnya.

Pihaknya berharap untuk ke depannya, Pemkot Denpasar melalui Bkraf Denpasar  dapat bekerja sama di dalam bidang perfilman. Terutama bidang perfilman di Denpasar  banyak muncul sineas-sineas muda.

 

“Kami merangkul mereka dalam komunitas film. Dan kami berharap kedepannya perfilman di Kota Denpasar yang dalam masa pandemi ini sangat cepat untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat,” kata  Ekaristi.

 

Sementara Wakil Walikota Denpasar, Kadek Agus Arya Wibawa mengapresiasi pelaksanaan Denpasar Documentary Film Festival. Pihaknya berharap dengan adanya  kegiatan Denpasar Dokumentary Film Festival ini dapat merangsang jiwa kreativitas anak muda.

“Untuk ke depannya lebih dapat merangsang jiwa kreativitas anak muda dalam bidang perfilman khususnya di masa pandemi seperti sekarang ini,” kata Agus Arya Wibawa (RED-MB)