Foto: DPC Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kecamatan Denpasar Barat melakukan fogging demam berdarah di beberapa lingkungan di Denpasar Barat.

Denpasar (Metrobali.com)-

Menurut data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), potensi curah hujan rendah hingga sedang di Bali khususnya Kota Denpasar pada Bulan Juli tahun 2020 mencapai 90%.

Hal ini dapat terlihat pula dari beberapa hari belakang Kota Denpasar diguyur hujan sedang.

Kondisi ini mendukung data BMKG mengenai puncak musim kemarau di sebagian besar daerah zona musim yang diprediksi akan terjadi di bulan Agustus 2020.

Ini tandanya Indonesia akan memasuki musim hujan masyarakat harus mulai mempersiapkan perang dengan nyamuk Aedes Aegypti yang menyebabkan demam berdarah (DBD).

Hal ini karena curah hujan yang tinggi membuat kondisi lingkungan sangat mendukung bagi nyamuk untuk berkembang biak.

Nyamuk demam berdarah ini lebih mudah berkembang biak di daerah yang beriklim panas dan lembap. Rata-rata nyamuk ini senang hidup di dalam atau di sekitar rumah.

Bicara soal keberadaannya di dalam rumah, nyamuk ini senang ditempat yang banyak airnya atau penampungan air. Tempat-tempat tersebut merupakan habitat telur nyamuk demam berdarah untuk berkembang biar menjadi nyamuk dewasa.

Karenanya masyarakat harus mewaspadai toilet, ban bekas, pot tanaman, tempat minum hewan, kolam renang, dan tempat sampah.

Infeksi nyamuk Aedes Aegypti ini akan jauh lebih parah ketika kita sedang berada di luar ruangan pada siang hari. Namun demikian jangan berpikir bahwa mereka tak dapat hidup di dalam rumah dan pada malam hari.

Nyamuk ini akan aktif mencari mangsa sekitar beberapa jam setelah terbitnya matahari dan beberapa jam sebelum matahari terbenam. Pada ruangan yang memiliki penerangan cukup di malam hari juga merupakan momen mereka mencari mangsa.

Hal ini menjadi alasan bagi pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kecamatan Denpasar Barat untuk melakukan fogging demam berdarah di beberapa lingkungan di Denpasar Barat.

I Ketut Aryawan selaku Bendahara DPC PSI Denpasar Barat menyebutkan pelaksanaan fogging dilakukan pada Jumat, Sabtu dan Senin, 17, 18 dan 20 Juli 2020 di 3 titik banjar. Aksi ini diharapkan dapat meminimalisir penyebaran dan perkembangbiakan nyamuk demam berdarah.

“Kita sudah melaksanakan kegiatan fogging dalam upaya pencegahan DBD di sejumlah daerah, dengan adanya kegiatan fogging ini minimal mengurangi dampak penyebaran nyamuk DBD yang pada umumnya datang setiap tahun,” ujar Ketut Aryawan.

Mengingat masih adanya warga yang terkena DBD di daerah tempat tinggalnya, Ketut Aryawan melakukan koordinasi sesegera mungkin untuk dapat melakukan fogging tersebut dan berkoordinasi dengan pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PSI Kota Denpasar serta Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PSI Bali.

“Kami sebagai pengurus PSI sesegera mungkin melaksanakan aksi kegiatan fogging tersebut dan kami mendapat sambutan yang baik dari masyarakat,” ungkap Aryawan yang tinggal di Banjar Tegal Harum.

Selain di Tegal Harum, adapun tempat lain yang telah dilakukan fogging diantaranya Perumahan Padangsambian, jalan Merpati Tegal Kerta dan daerah Bumi Ayu.

Fogging tidak hanya dilakukan pada tempat yang basah, di tempat yang bersih pun tidak luput difogging karena nyamuk bisa berada dimana-mana.

Ketut Aryawan berharap dengan adanya kegiatan ini DPC PSI Denpasar Barat dapat senantiasa memberikan pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan. Tidak hanya Fogging DB saja melainkan kegiatan umum sosial lainnya. (dan)