Denpasar Festival (Denfest) menjadi ajang tahunan yang dilirik oleh para penggiat UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) dan wirausaha muda/MB

Denpasar (Metrobali.com)-

Denpasar Festival (Denfest) menjadi ajang tahunan yang dilirik oleh para penggiat UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) dan wirausaha muda untuk dapat menampilkan produk kreasi mereka di berbagai bidang mulai dari fesyen, kuliner, kerajinan, agribisnis, serta produk industr kreatif lainnya. Tidaklah mengherankan jika setiap tahun semakin banyak pelaku UMKM dan wirausaha muda yang berebut “jatah” menjadi pengisi tenant atau stan di Denfest.

Pada Denfest ke-10 kali ini yang berlangsung dari tanggal 28 hingga 31 Desember 2017 jumlah pelaku UMKM dan wirausaha muda yang berkesempatan mengisi stan juga bertambah menjadi lebih dari 80 stan. Geliat antusiasisme tersebut menunjukkan bahwa Denfest mampu menjadi semacam pelecut semangat berwirausaha di Denpasar.

Hal tersebut menurut pengamate konomi UMKM Kadek Andy Asmarajaya juga menjadi salah satu representasi implementasi smart city atau kota cerdas di Kota Denpasar khususnya dalam inter korelasi aspek smart economy, smart people dan smart creativity. Ketiga dimensi smart city tersebut terwujud dalam semakin banyaknya muncul smart entrepreneur (wirausahawan cerdas). “Denfest ini dalam kaitannya dengan smart city bisa mencetak lebih banyak smart enterpeneur. Artinya lahir wirausahawan cerdas yang kreatif, inovatif dan mampu menangkap berbagai peluang ekonomi di Kota Denpasar,” kata Andy Asmarajaya di Denpasar, Jumat (29/12/2017).

Ditambahkannya, para smart entrepreneur ini mampu melihat dan menggarap potensi ekonomi serta menjawab berbagai permasalahan dan tantangan yang ada menjadi peluang yang mampu menghasilkan pundi-pundi rupiah berbekal spirit kreativitas berwirausaha. Diharapkan pula depan Denfest harus mampu menjadi ruang bagi pengembangan binsis pelaku UMKM khususunya yang baru merintis usaha dan belum punya nama.

“Yang bisa ikut di tenant Denfest sebaiknya pelaku UMKM yang baru merintis usaha tapi punyaproduk yang bagus. Ini untuk memberi lebih banyak ruang promosi,” kata Andy Asmarajaya yang lulusan Magister Manajemen Pascasarjana Undiknas tersebut.

Walikota Denpasar Ida BagusRai Dharma Wijaya Mantra dalam pemubukaan Denfest ke-10 di areal Catur Muka Denpasar, Kamis (28/12/2017) menyatakan bahwa Denfest ini juga berkontribusi menguatkan implementasi smart city atau cerdas di Kota Denpasar. Salah satu bentuknya adalah meningkatkan enterprenur atau wirausahawan. Bagi Rai Mantra, ajang tahunan Denfest ini mampu mendorong peningkatan kreativitas masyarakat Denpasar dan memacu para entrepreneur untuk melahirkan produk maupun jasa yang lebih kreatif dan mampu diserap pasar.

“Denpasar Festival dalam meningkatkan smart city artinya bagaimana kita meningkatkan entrepreneur itu di masyarakat dan kemandirian masyarakat terhadap apa yang mereka laksanakan saat ini dalam bentuk wirausaha muda. Tentunya juga ada peningkatan kreativitas masyarakat,” terangRai Mantra.

Harapan kedepan, imbuh Rai Mantra Denfest harus memberikan benefit atau dampak seluas-luasnya bagi masyarakat khusunya pula bagi kewirausahaan di Denpasar. Sebab masih banyak potensi ekonomi khususnya ekonomi kreatif yang masih bisa digarap.

“Lewat Denpasar Festival ini banyak muncul wirausaha baru. Bahkan tiap tahun banyak wirausaha yang berebut untuk mendapatkan stan di Denpasar Festival. Ini yang harus kita apresiasi. Sebab mereka (pelaku wirausaha) ada peningkatan secara produktivitas dan mendukung Denpasar sebagai kota yang produktif,” pungkasRai Mantra. WID-MB

 

Foto: Denpasar Festival (Denfest) ke-10 dibukaKamis (28/12) danberlangsunghingga Minggu 31 Desember 2017.