JERO WACIK23

Denpasar (Metrobali.com)-

Komisi Pemberantasa Korupsi (KPK) telah menetapkan Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat, Jero Wacik sebagai tersangka dalam kapasitasnya sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Penetapan tersangka itu rupanya memantik reaksi beragam di kalangan Partai Demokrat. Ketua DPD Partai Demokrat Bali, I Made Mudarta menuding KPK tebang pilih dalam penegakan kasus korupsi yang melibatkan elit-elit partai.

“Kami melihatnya (KPK) tebang pilih, karena sebagian besar yang disasar KPK adalah elit-elit Demokrat. Elit ini ada di ring satu Demokrat, setelah Pak SBY,” kata Mudarta di Kuta, Bali, Rabu 3 September 2014.

Mudarta mempertanyakan elit-elit partai lain yang telah diperiksa KPK namun hingga kini tak jelas kelanjutannya. “Sepertinya mereka diatur, ditaruh pada barisan belakang. Yang dikerek pada barisan depan adalah kader-kader Demokrat,” tegas Mudarta.

Upaya itu dilakukan, lanjut dia, untuk menjtuhkan kredibilitas Demokrat dan SBY. ” ak SBY pribadi yang lurus, negarawan sejati, tentu sudah diintip tak ada cela, bersih. Maka ini yang dilakukan,” katanya.

Menurut dia, upaya sistematis membidik kader elit Partai Demokrat terlihat sejak lama. “Dulu Pak Andi Mallarangeng menjabat Sekretaris Majelis Tinggi ditetapkan tersangka. Sebakarang Pak Jero Wacik juga sama,” ucapnya.

“Atas hal itu, kami berpandangan KPK itu memang menyasar ring satunya Partai Demokrat, karena Demokrat masih berkuasa. Sangat seksi kalau Demokrat ditetapkan sebagai tersangka. Beritanya juga seksi. KPK juga dapat nama di situ,” tambah pengusaha muda Bali ini. JAK-MB