Denpasar (Metrobali.com)-

Ketua DPD Bali Partai Demokrat, Made Mudarta mengimbau seluruh kadernya untuk tidak terlibat dalam struktur kepengurusan ormas bentukan bekas Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum. Ormas itu bernama Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI).

Mudarta mengakui siapa saja bisa membuat dan bergabung dengan sebuah ormas. Menurut dia, pembentukan ormas tentu saja didasari itikad baik yang positif demi kemajuan bangsa.

“Parpol, ormas dan sebagainya itu tujuannya sama: membayar janji politik agar rakyat sejahtera,” kata Mudarta di Denpasar, Kamis 17 September 2013.

Mudarta menyadari jika Ormas PPI bukan organisasi terlarang. Oleh karenanya tak masalah jika ada yang ingin bergabung ke ormas tersebut. Kecuali jika kader Demokrat bergabung dengan suatu parpol tertentu, baru hal itu melanggar AD/ART partai.

Meski mengakui sebagai hak pribadi yang dijamin konstitusi, namun Mudarta mengimbau kader Demokrat di Bali tak bergabung dengan Ormas PPI, jika kelak organisasi itu berdiri di Bali.

“Organisasi itu tidak bertentangan. Jalannya sama menuju titik kesejahteraan, keadilan dan kemakmuran, tetapi gerbongnya berbeda,” imbuhnya. 

Menurut dia, kehadiran Ormas PPI dapat menjadi penegas kader Demokrat yang bersih, cerdas dan santun. “Sehingga tidak ada manusia abu-abu. Di episentrum Demokrat itu tidak abu-abu. Tidak ada yang santunnya setengah-setengah, cerdasnya setengah-setengah,” sindir Mudarta.

Menurut dia, imbauan agar kadernya tak bergabung ke Ormas PPI lantaran saat ini Partai Demokrat tengan memasuki masa konsolidasi untuk pemenangan Pilpres 2014.

“Tugas utama kader mensosialisasikan visi misi kandidat capres dan mendorong pemenangan caleg. Jadi fokus ke sana dulu. Itu prioritas kita,” ajak dia. Sejauh ini, katanya, belum ada edaran dari DPP soal larangan bergabung dengan Ormas PPI. Jika ada, ia pun akan mematuhinya. JAK-MB