Foto: Anggota Komisi VI DPR RI Dapil Bali Gde Sumarjaya Linggih yang akrab disapa Demer.

Denpasar (Metrobali.com)-

Event internasional yang menyedot perhatian dunia internasional yakni World Water Forum (WWF) ke-10 masih berlangsung di Nusa Dua, Bali, hingga Sabtu 25 Mei 2024 mendatang. Dalam konteks pelaksanaan World Water Forum (WWF) di Bali ini, Anggota Komisi VI DPR RI Dapil Bali Gde Sumarjaya Linggih yang akrab disapa Demer menyoroti pentingnya kesadaran akan ketersediaan air di Pulau Bali.

Ia menyatakan bahwa acara tersebut telah membawa kesadaran baru bagi masyarakat Bali, khususnya terkait pemahaman tentang subak dan pentingnya menjaga sumber air. Demer mengungkapkan keprihatinan atas kecenderungan mengambil sumber air yang tidak tepat dan pengembangan wilayah yang mengurangi kemampuan alamiah untuk menyimpan air, seperti pembangunan hotel di pegunungan.

Menurutnya, World Water Forum juga membuktikan bahwa masyarakat internasional kini semakin peduli terhadap isu-isu terkait air. “Kenapa kita tidak perhatian? Dan akhirnya orang Bali juga sekarang mulai nampak berpikir bahwa ternyata air di masa depan itu sangat penting dan mesti diatur dengan baik, termasuk nanti penggunaannya, termasuk juga sumber sumbernya,” kata Demer Kamis 22 Mei 2024.

Di sisi lain Anggota Fraksi Golkar DPR RI itu juga menyayangkan pihak-pihak yang memprotes pelaksanaan World Water Forum (WWF) karena dinilai tidak beralasan. Padahal menurut Demer, WWF memberikan kontribusi signifikan untuk pariwisata dan perekonomian, dengan jumlah turis yang masuk ke Indonesia, khususnya Bali.

Demer juga mencatat manfaat dari partisipasi warga Bali dalam forum tersebut, di mana mereka mendapatkan pengetahuan baru tentang pengelolaan air. Selain itu, partisipasi pejabat Indonesia dalam forum-forum semacam itu dianggap dapat membantu mereka memahami pentingnya pengelolaan sumber daya air dan merencanakan masa depan yang berkelanjutan dalam hal kebutuhan air.

“Saya pikir kalau itu di demo, yang terlalu mengada-ngada soal demo tersebut karena relevansinya untuk demo buat apa. Sudah jelas satu yang utama adalah turis datang. Yang kedua, kita punya transfer of knowledge-nya, transfer pemikiran dari mereka dan ketiga masyarakat Bali sudah ngeh sekarang akhirnya bahwa air ternyata penting,” ujar wakil rakyat yang sudah empat periode mengabdi di DPR RI dengan telah banyak karya nyata dan program-program yang dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Bali.

Lebih lanjut Demer mengajak semua pihak untuk bersama-sama melakukan perubahan dalam tata kelola air di Bali pasca-World Water Forum. Ia berharap bahwa hasil dari forum yang pastinya akan dipublikasikan oleh media massa bisa membuat masyarakat lebih menyadari pentingnya perlindungan sumber daya air.

Politisi Golkar asal Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng itu.menekankan perlunya menjaga agar air tetap bersih dan sehat untuk keberlangsungan Bali sebagai destinasi pariwisata, serta untuk generasi mendatang.

“Saya harapkan, mari kita sama sama setelah World Water Forum, nanti mungkin dipublikasi oleh media massa, mari kita perbaiki tata kelola dari air di Bali ini, sehingga benar benar nantinya kebutuhan anak cucu kita tetap terjaga oleh adanya air yang bersih, adanya air yang sehat untuk kelangsungan Bali itu sendiri dalam Tourism, Bali itu sendiri untuk anak cucu kita ke depan,” kata Demer yang kembali terpilih untuk kelima kalinya di DPR RI hasil Pileg 2024 ini. (wid)