Foto: Anggota Komisi VI DPR RI Dapil Bali Gde Sumarjaya Linggih yang akrab disapa Demer.

Denpasar (Metrobali.com)-

Wacana pemerintah Indonesia menawarkan kewarganegaraan ganda bagi para diaspora Indonesia di luar negeri menuai reaksi beragam. Tawaran tersebut pertama kali datang dari pernyataan Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menkomarves) Luhut Binsar Pandjaitan.

Terkait wacana kewarganegaraan ganda tersebut Anggota Komisi VI DPR RI Dapil Bali Gde Sumarjaya Linggih yang akrab disapa Demer juga memberikan tanggapannya dan mendukung ide kebijakan tersebut. Demer mengatakan sebenarnya wacana tersebut tidak hanya muncul saat ini saja, namun sudah puluhan tahun.

Indonesia memiliki warga negara di luar negeri yang mengalami kesulitan saat hendak pulang ke tanah air. Menurut Demer, mereka terhambat oleh proses administrasi yang rumit. “Oleh karena itu, kita mendorong pemerintah agar dipertimbangkan untuk merekrut diaspora yang lebih berkualitas untuk turut serta dalam pembangunan Indonesia,” kata Demer belum lama ini.

Seperti diketahui, Indonesia saat ini sangat memerlukan transfer teknologi dan transfer pengetahuan. Oleh karena itu, Anggota Fraksi Golkar DPR RI itu sepakat dengan wacana pemerintah Indonesia untuk menawarkan kewarganegaraan ganda bagi para diaspora. Terlebih lagi Indonesia banyak memiliki putra putri terbaik di luar negeri.

“Banyak anak-anak Indonesia, terutama yang Bapaknya orang Indonesia kawin dengan orang di negara lain, kemudian dari situ timbul anak yang mempunyai kesempatan belajar yang cukup baik, kemudian setelah itu mempunyai kesempatan untuk menjenjang pendidikan yang lebih tinggi, pengalaman internasionalnya, dan ingin pulang sebenarnya setelah mereka mendapatkan ilmu-ilmu tersebut. Namun ini sulit,” ujarnya.

Menurut Demer, kewarganegaraan ganda merupakan hal yang tidak tabu lagi. Namun pemerintah juga perlu untuk melakukan seleksi yang ketat, terutama diaspora yang benar-benar memiliki darah Indonesianya, serta mempunyai kemampuan untuk mentransfer teknologi dan pengetahuan mereka kepada masyarakat Indonesia sendiri.

Ini penting dilakukan sehingga Indonesia mampu meningkatkan sumber daya manusianya agar bisa bersaing di kancah internasional. Dengan demikian, Indonesia akan menjadi bangsa yang besar dan berkualitas di masa yang akan datang.

“Saya berharap pemerintah menyambut baik dengan kewarganegaraan dua negara ini,” kata wakil rakyat yang sudah empat periode mengabdi di DPR RI dengan telah banyak karya nyata dan program-program yang dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Bali.

Demer tidak menampik jika memang ada diaspora yang berprinsip pada soal pendapatan, namun tidak sedikit juga ada diaspora yang benar-benar ingin pulang dan mengabdikan dirinya untuk Indonesia, serta menikmati alam tropis yang tidak semua negara memilikinya.

“Sepanjang tahun matahari, itu mereka akan dapatkan di Indonesia. Kekerabatan, kekeluargaan, Menyama Braya seperti di Bali. Nah itu mereka nggak dapatkan di negeri dimana mereka tinggal,” kata politisi Golkar asal Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng itu.

Demer yakin, tidak hanya persoalan pendapatan, tapi persoalan-persoalan yang lain yang bisa jauh lebih membahagiakan dari sekedar soal uang.  “Yang paling banyak membahagiakan adalah bagaimana hatinya terhibur, bagaimana alamnya tiap hari menikmati keindahan, bagaimana dia berinteraksi antar keluarga, dengan masyarakat, itu merupakan sebuah kebahagiaan tersendiri yang sangat menarik untuk tinggal di Indonesia,” ungkap wakil rakyat berlatar belakang pengusaha sukses dan mantan Ketua Umum Kadin Bali itu.

Wakil rakyat yang dikenal luas banyak membantu program pemberdayaan UMKM ini sekali lagi mengatakan kebijakan kewarganegaraan ganda bisa dilakukan sepanjang diseleksi dengan baik, seperti masih ada darah Indonesianya sehingga yang bersangkutan benar-benar masih memiliki jiwa kebangsaan dan rasa cinta kepada tanah air Indonesia, selain juga memiliki keahlian yang melebihi ilmu-ilmu yang ada di Indonesia.

Demer yang kembali terpilih untuk kelima kalinya di DPR RI hasil Pileg 2024 ini kemudian mencontohkan kebijakan Persatuan Sepakbola Bola Seluruh Indonesia (PSSI) yang banyak menaturalisasi pemain diaspora untuk membuat Timnas Indonesia menjadi lebih kuat.

“Tentunya itu merupakan menjadi nilai tambah bagi Indonesia. Jangan sampai nanti keluar aturannya, seleksinya nggak bener yang akhirnya justru membebani Indonesia. Kita perlu dwi negara itu, namun mari kita batasi dengan aturan-aturan yang bisa membuat kita menambah kemungkinan kita menjadi negara yang lebih besar,” pungkas pungkas Demer yang juga Ketua Pemenangan Pemilu/Korwil (Koordinator Wilayah) Bali, NTB, NTT DPP Partai Golkar dan juga Ketua Dewan Kehormatan DPD AMPI Bali ini.

Seperti diberikatan sebelumnya, Reuters melaporkan, Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menkomarves) Luhut Binsar Pandjaitan pada Selasa, 30 April 2024 mewacanakan menawarkan kewarganegaraan ganda bagi para diaspora Indonesia. “Kami juga mengundang diaspora Indonesia dan kami juga segera memberikan mereka yang berkewarganegaraan ganda,” kata Luhut.

Menurutnya, langkah tersebut bisa mendorong masuknya tenaga terampil ke Tanah Air. “Yang menurut saya akan membawa orang-orang Indonesia yang sangat terampil kembali ke Indonesia,” kata Luhut. (wid)