Foto: Anggota Komisi VI DPR RI Dapil Bali Gde Sumarjaya Linggih yang akrab disapa Demer mendukung penuh program family office di Bali.

Denpasar (Metrobali.com)-

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan sudah ada beberapa konglomerat asing yang berminat mendaftar program family office atau keluarga kaya yang menginvestasikan dana di Bali.

Anggota Komisi VI DPR RI Dapil Bali Gde Sumarjaya Linggih yang akrab disapa Demer mendukung penuh program family office karena dapat menarik investasi di Bali dan menggerakkan perekonomian Bali.

Lebih lanjut Demer mengatakan, family office merupakan salah satu instrumen untuk menarik investasi ke Indonesia. Menurutnya, ini adalah hal yang positif karena nantinya investor akan datang ke Indonesia karena adanya kemudahan dalam berinvestasi, termasuk kemudahan dalam pajak. Selain itu, negara juga akan lebih mudah mengarahkan investasi ke sektor-sektor yang belum cukup menarik.

“Saya melihat ini adalah hal yang positif karena nantinya mereka akan datang ke sini karena ada kemudahan-kemudahan dalam berinvestasi di Indonesia, termasuk itu kemudahan dalam tax. Begitu juga kita, negara kita, itu akan mudah nanti mengarahkan ke arah investasi-investasi yang memang belum cukup menarik,” ujar Anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali itu belum lama ini.

Demer menjelaskan bahwa dengan adanya family office dan kemudahan-kemudahan dari pemerintah, dana yang ada di family office dapat diarahkan ke daerah-daerah prioritas untuk pertumbuhan dan investasi.

Wakil rakyat berlatar belakang pengusaha sukses dan mantan Ketua Umum Kadin Bali itu menekankan bahwa langkah ini seharusnya disambut dengan baik karena merupakan langkah cerdas dalam mengambil kesempatan untuk menarik investasi. Investasi tersebut diharapkan akan menciptakan lapangan kerja, menyerap bahan baku, dan menggali potensi-potensi yang ada. Akibatnya, pertumbuhan ekonomi akan semakin baik, memberikan masyarakat lebih banyak kesempatan untuk berusaha dan bekerja.

“Nah ini sebenarnya harusnya disambut dengan baik, karena ini merupakan langkah cerdas dalam mengambil kesempatan untuk orang berinvestasi, yang tentunya nanti dari investasi itu akan tercipta lapangan kerja, terciptanya bahan baku yang terserap, kemudian potensi-potensi kita akan tergali,” ujar wakil rakyat yang sudah empat periode mengabdi di DPR RI memperjuangkan kepentingan Bali itu.

Demer kemudian berharap kebijakan ini diterima oleh masyarakat sehingga cita-cita bersama untuk meningkatkan kesejahteraan dapat terwujud. “Saya harap ini menjadi bagian dari kebijakan yang diterima oleh masyarakat sehingga ke depannya apa yang menjadi cita-cita kita bersama yaitu peningkatan kesejahteraan yang lebih baik itu bisa terjadi,” kata politisi Golkar yang kembali terpilih di DPR RI untuk kelima kalinya hasil Pileg 2024 ini.

Demer menambahkan, Bali merupakan daerah yang menarik dan strategis untuk family office dan konglomerat dunia karena reputasinya yang sudah terkenal secara global. Bali memiliki daya tarik yang kuat, sehingga memudahkan untuk memperkenalkan program-program, kebijakan, dan skala prioritas yang ada. Bali juga dikenal sebagai daerah yang populer, aman, dan memiliki regulasi yang cukup untuk membuat investor merasa nyaman. Kekuatan branding dan keamanan Bali menjadi faktor utama dalam menarik investasi internasional, mengingat sejarahnya yang selalu menyambut baik investasi dari luar negeri.

“Karena kalau tidak tempatnya daerahnya terkenal, aman, kita punya regulasi yang cukup untuk mereka merasa nyaman, maka sulit untuk menarik investasi itu. Sehingga Bali merupakan kekuatan soal branding dan soal keamanan, karena kita tahu sepanjang sejarah memang Bali sangat welcome dengan adanya investasi dari internasional,” ungkap wakil rakyat yang dikenal banyak membantu pemberdayaan UMKM di Bali itu.

Para pakar mengatakan bahwa family office berkaitan dengan bisnis kepercayaan, sehingga muncul pertanyaan tentang bagaimana Bali memberikan kepercayaan, terutama dalam hal rasa aman, nyaman, dan jaminan hasil positif bagi investor. Menanggapi hal ini, Demer menyatakan bahwa Bali telah lama dikenal cukup aman.

Meskipun pernah ada insiden pada tahun 1998, hal itu hanya masalah kecil dan tidak mempengaruhi keamanan secara keseluruhan. Bali bahkan sekarang menjadi surganya investasi karena regulasi yang masih sangat longgar. Ke depannya, diharapkan regulasi yang lebih baik dan nyaman dapat dibuat, sambil tetap mengadopsi kepentingan-kepentingan di Bali, terutama skala prioritas yang akan terinvestasi dengan baik.

“Bahkan sekarang ini menjadi surganya investasi karena regulasi masih sangat longgar. Mudah-mudahan nanti ke depan kita buatkan regulasinya yang lebih bagus yang lebih nyaman, tapi juga mengadopsi kepada kepentingan-kepentingan kita di Bali, yaitu skala-skala prioritas yang akan terinvestasi dengan baik,” pungkas politisi Golkar asal Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng itu. (wid)