Foto: Anggota Komisi VI DPR RI Dapil Bali Gde Sumarjaya Linggih (GSL) yang akrab disapa Demer.

Gianyar (Metrobali.com)-

Anggota Komisi VI DPR RI Dapil Bali Gde Sumarjaya Linggih (GSL) yang akrab disapa Demer tidak hanya konsisten dan totalitas terus berupaya untuk mendorong, membina dan mendampingi pelaku UKM di Bali agar bisa naik kelas dan tembus ke pasar ekspor, namun juga terus membangun kesadaran untuk mencintai produk-produk dalam dalam negeri.

Berbicara di hadapan para pelaku UMK dan anak-anak muda di Gianyar dalam acara Forum Strategi Pengembangan Ekspor Nasional “UKM Go Global” yang digelar di Arma Musem & Resort, Ubud, Kabupaten Gianyar pada Jumat, 25 November 2022, Demer mengajak anak-anak muda untuk cinta dan bangga dengan produk-produk dalam dalam negeri, karya anaK-anak bangsa, produk para pelaku UMKM.

“Kita harus cinta dan bangga dengan produk buatan Indonesia,” tegas Demer sembari terus menggelorakan pesan dan kampanye program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia yang bertujuan agar masyarakat Indonesia mencintai dan menggunakan karya anak bangsa, utamanya produk UMKM lokal. Gerakan ini telah diluncurkan oleh Presiden RI Joko Widodo pada 14 Mei 2020 lalu.

Melalui gerakan ini, konsumen diharapkan lebih memilih barang-barang buatan dalam negeri, terlebih produk UMKM. Termasuk pemerintah yang akan mengutamakan produk UMKM untuk pengadaannya.

Pelaku UMKM, marketplace, pemerintah, dan seluruh masyarakat Indonesia diharapkan terlibat dalam gerakan nasional untuk mencapai hasil yang diharapkan.  Dengan demikian UMKM dan ekonomi Indonesia akan berjaya di negeri sendiri.

Demer mengungkapkan saat ini produk-produk Indonesia sudah bagus-bagus dan tidak kalah bersaing dengan produk luar negeri. Karena itu Anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali ini mengajak kita semua menghargai orang-orang yang menggunakan buatan Indonesia bukan malah mencemoohnya atau lebih mencintai produk luar negeri.

Malah sebaliknya dengan berkelakar Demer mengajak anak-anak muda untuk mencemooh anak-anak muda lainnya dan orang-orang yang masih bangga dan pedenya menggunakan produk luar negeri dan menyepeleken produk negeri sendiri. Bahkan Demer yang juga seorang pengusaha dan mantan Ketua Umum Kadin Bali ini mengajak dan menantang anak-anak muda melabeli orang yang suka dan fanatik dengan produk luar negeri sebagai penjajah bangsa sendiri, penjajah ekonomi dengan menggunakan barang impor.

“Berani nggak anak-anak muda mencomooh teman-temannya yang pakai produk luar negeri. Ayo mulai berani gak kalian bilang ‘kamu itu penjajah juga, penjajah ekonomi kita dengan pakai barang impor’ kepada orang yang bangga dengan produk impor. Ini harus jadi gerakan kita bersama,” ujar Demer.

Di sisi lain Demer juga terus mendorong pelaku UMKM untuk memformalkan usaha mereka dengan mendaftarkan diri untuk mendapatkan Nomor Induk Berusaha (NIB) yang berfungsi sebagai Perizinan Tunggal dan Identitas Berusaha bagi pelaku Usaha Mikro. Pelaku UMKM dapat membuat NIB secara online dengan mengakses layanan Online Single Submision atau OSS dengan mengunjungi laman www.oss.go.id.

Menurut Demer, NIB tersebut sangat penting karena merupakan “KTP”-nya warga atau pelaku UMKM untuk berusaha. UMKM penting punya formalitas atau legalitas usaha karena tindak hanya untuk mengakses program dan bantuan pemerintahan, lebih mudah mengakses permodalan tapi juga untuk meningkatkan kepercayaan rekan bisnis hingga bisa menarik investor. Tentunya juga NIB ini juga menjadi salah satu syarat untuk bisa pelaku UMKM mengekspor produknya.

“Apalagi Undang-Undang cipta kerja sangat memudahkan dalam hal perijinan usaha, seperti mengurus NIB atau Nomor Induk Berusaha. Jadi pelaku UMKM, calon eskportir harus mengurus perizinan yang dibutuhkan untuk eskpor, bagaimana meningkatkan kualitas produk hingga memanfaatkan berbagai program dan layanan pemerintah terkait ekspor produk UKM,” paparnya.

Dalam kesempatan yang sama Demer juga membakar semangat genarasi muda untuk berani menjadi wirausaha bahkan eksportir muda. Karena masa muda adalah masa keemasan dan masa yang tepat untuk lebih banyak belajar bagaimana menjadi wirausaha dan mengatasi berbagai tantangan serta risiko dalam berusaha. Dirinya berharap bisa tumbuh dan laihr eksportir-eksportir muda yang tangguh ke kancah internasional.

Dengan semakin banyak produk UKM Bali tembus pasar ekspor diharapkan perekomian Bali bisa lebih cepat bangkit dan bertumbuh sehingga masyarakat Bali bisa sejahtera. Terlebih juga pemerintah memberikan kemudahan berusaha sesuai amanat Undang-Undang Cipta Kerja dan aturan turunannya. (wid)