DB Meningkat

 

Klungkung ( Metrobali.com )-

Meningkatnya kasus DB (Demam Berdarah) di Kabupaten Klungkung sudah mencapai 60 pasien. Mendengar kondisi tersebut, Bupati Klungkung mendatangi RSUD Klungkung untuk melihat kondisi pasien yang sedang dirawat tersebut. Tingginya kasus DB mencapai 60 pasien dalam satu bulan di awal tahun 2015 ini. Dari 60 pasien, 48 diantaranya merupakan pasien dari Kabupaten Klungkung dan sisanya merupakan pasien rujukan dari RSUD Karangasem.

Atas tingginya angka DB ini, Bupati Suwirta didampingi Kabag Humas dan Protokol, Wayan Parna melihat langsung kondisi pasien DB di RSUD Klungkung. Di RSUD Klungkung, Bupati Suwirta diantar Kabid Pengkajian dan Pengembangan, dr. Nyoman Kusuma dan diantar langsung ke beberapa ruangan tempat pasien DB dirawat. Di Sal D, Bupati Suwirta melihat langsung pasien DB dan menanyakan penanganan yang dilakukan oleh pihak RSUD Klungkung. Selain itu, Bupati asal Nusa Penida ini menanyakan data dan jumlah pasien yang di rawat di RSUD Klungkung.

Dalam kesempatan itu, Suwirta menyebutkan pasien DB didominasi oleh pasien dari Desa Gunaksa dan Desa Tusan termasuk Desa Tegak, Kecamatan Klungkung. Lebih klanjut Suwirta menjelaskan bahwa penyakit D disebabkan nyamuk aedes aegepty dan nyamun ini hidup di lingkungan yang airnya tergenang. “Saya meyakini nyamuk itu hidup di wilayah yang sanitasinya tidak terpelihara, utamanya air-air yang tergenang,” ujarnya. Atas kondisi tersebut, Suwirta meminta agar masyarakat bisa melaksanakan 3M, yaitu menguras, menimbun dan membakar. Sedangkan kepada Dinas Kesehatan agar memetakan wilayah yang mana menjadi endemic DB. “ Ini kan kejadian berulang, wilayah ini selalu menjadi langganan DB, tahun ini kita hapus predikat langganan ini,” janji Suwirta.

Langkah riil yang diambil Suwirta untuk membasmi DB ini adalah mencanangkan Gerakan Serentak yang disebutnya ‘Gertak DB’. Kegiatan ini akan dilaksanakan setiap hari Jumat. “Kita berhenti dulu berolahraga, kita mau menuntaskan DB dengan Gertak,” ucap Suwirta pasti. Sedangkan kepada RSUD, Suwirta berharap agar melaksanakan diagnose yang tepat, mengingat dirinya mendengar sendiri bahwa ada pasien dipulangkan, namun datang lagi karena positif DB. “Ini kan memalukan kita, saya harap memberi diagnosa dengan tepat, agar kejadian pasien sudah dipulangkan lalu datang lagi.

Dari data yang diberikan RSUD Klungkung, jumlah pasien pada bulan Januari ini tercatat 60 pasien. Pasien itu berasal dari Desa Tusan 8 pasien, Desa Tihingan 7 pasien, Desa Tegak 7 pasien, Desa Tegak 5 pasien, Desa Kusamba 3 pasien. Sedangkan desa lainnya rata-rata 1 atau 2 pasien dari Desa Selat, Nyanglan, Gelgel, Dawan dan Klungkung Kota. SUS-MB