Klungkung ( Metrobali.com )-

Pura Goa Lawah, Dawan, Klungkung Senin ( 17/6 ) mendapat kunjungan Delegasi World Hindu Summit dari umat hindu baik yang ada di Indonesia maupun beberapa manca negara. Ada sekitar  400 umat Hindu hadir dalam acara tirtayatra tersebut. Peserta Konfrensi Tingkat Tinggi Hindu se Dunia ini melaksanakan Tirtayatra yang dipimpin langsung Prof. Dr. Dr. I Made Bakta, Sp.PD sebgai Sekjen World Hindu Parisad ( WHP ). Tampak Klian Pura Goa Lawah, dr. Bagus Darmayasa menyambut kedatangan tamu manca negara. Tidak ketinggalan dalam kesempat itu hadir pula Kandidat Bupati/Wakil Bupati Klungkung 2013 dari Paket Bagus ( Tjokorda Bagus – IB Adnyana ).

Sebelum acara dimulai tamu dari 21 negara bersama rombongan mengadakan persembahyangan di Pura Goa Lawah. Peserta Delegasi World Hindu Summit ( WHS ) yang didampingi peserta dari Bali dengan khusuk melakukan persembahyangan di Pura Goa Lawah yang dihuni ribuan Kalelawar itu. ” Persembahyangan ini tujuannya untuk mohon keselamatan kepada Ida Betara Bethari ” ujar Prof Made Bakta ketika baru tiba karena jalanan dari perempatan bay pas Tyingadi, Kusamba macet.

”Puji syukur kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa / Tuhan Yang Maha Esa kita panjatkan dalam Tirtayatra di Pura Gua Lawah ini, ungkapnya. Bakta menyampakan bahwa tugas WHS masih panjang dalam pelaksanaan konfrensi pemuda Hindu Dunia. Kedepannya keberadaan organisasi ini diharapkan dapat mengawal keberlangsungan umat Hindu di seluruh Dunia. ” Di Bali untuk ke dua kalinya dipercaya melaksanakan konfrensi World Summit 2013 itu juga akan di Deklarasikan berdirinya satu badan Hindu yang diberi nama World Hindu Parisada ( WHP ) bukan itu saja jugha akan dideklarasikan Hindu World Centre ” papar Prof Bakta.

Selain itu Prof Bakta mengatakan banyak yang harus dibahas dalam WHS tersebut. Misalnya ekonomi, kesenjangan ekonomi membuat pertentangan di bawah. Menurut Prof Bakta hadirnya pemuka Agama dalam konfrensi sangat membantu memberi imformasi untuk bisa dipakai bahan renungan. Di mana agama Hindu mengutamakan Harmoni bukan kekerasan yang bertentangan satu dengan yang lainnya. ” Ajaran Weda melarang kekerasan malainkan Harmoni ” tegas Prof Bakta. SUS-MB