Debat Cagub/Cawgub Bali 2013-2018 : Pemerintah Perlu Angkat Ekonomi Pengerajin
Denpasar (Metrobali.com)-
Debat Cagub/Cawagub Bali 2013-2018 yang digelar TVRI Denpasar dan disiarkan langsung oleh Dewata TV dan Bali TV, Selasa (7/5) berlangsung sengit. Kedua pasangan saling menyampaikan visi dan misinya jika terpili menjadi Gubernur dan Wakil Gubenur Bali. Dalam debat ini menghadirkan tiga panelis yakni Pengamat Hukum Dewa Gede Palguna, S.H. MA, pengamat ekonomi Prof Dr Sri Adiningsih dan pengamat pertanian Dr I Gusti Ngurah Alit Susanta Wirya. Berikut debat masing-masing pasangan Cagub/Cawgub Bali periode 2013-2018.
Puspayoga-Sukrawan
Usaha Kecil Menengah (UKM) di Bali kedepanya harus ditingkatkan bukan dari kualitas saja tetapi pemasaran. Sekarang kita lihat banyak industri kecil di bawah menjerit, karena adanya persaingan persaingan yang tidak sehat yang dilakukan oleh investasi yang besar. Hal ini sering terjadi, sehingga investasi yang besar ini hanya memberi produk yang dihasilkan oleh para pengerajin industri kecil yang ada di masyarakat kita sehingga mereka lah yang menjual di luar Bali.
Sehingga dari hal tersebut pemerintah semestinya berani turun tangan. Pertama, pemerintah harus turun tangan untuk menstabilkan harga itu. Kedua adalah pemerintah harus memaparkan karena ini untuk produk kita wajarlah pemerintah harus mnyejahterakan mereka , bukan hanya kita suruh mengukir atau melakukan sesuatu yang kecil tetapi ketika dia besar dia sulit untuk memasarkan itu. Pemerintah harus berperan dalam hal itu sehingga ke depan pemerintah harus bersinergi dengan masyarakat terutama untuk para pengerajin sehingga pengerajin ini mempunyai payung dan ada yang mengendalikan.
Dengan cara seperti itu mereka akan hidup dengan damai dan bisa hidup dengan tentram sesuai hasil yang mereka terima. Dan ini saya rasa kedepan investasi yang besar ini jangan selalu diberikan ruang untuk mencaplok apa yang menjadi keinginan mereka .
Pastika-Sudikerta
Sebagaimana tadi disampaikan bahwa produk kerajinan kita sudah mulai menembus dunia internasional. Lalu apa yang harus kita lakukan kepada para pengerajin itu. Saya juga pelaku pariwisata baik dari pedagang acung sampai pada pengusaha. Oleh karena itu pertama kita harus memperhatikan dari pada UKM kita dengan memberikan tambahan permodalan sehingga pengerajin kita itu lebih bisa meningkatkan kerajinanya.
Kedua kita harus membangun infrastruktur pengerajin pengerajin kita itu sehingga ada tempat untuk memasarkan produk produknya di dalam negeri. Selanjutnya yang ketiga kita harus memfasilitasi kerajinan mereka untuk memasarkan keluar negeri. Cara untuk memasarkan itu tentu kita harus promosi ke luar negeri . Kitaa harus mengcreate dana melalui program Bali Mandara Jilid 2. Ada Jamkrida sebagai kelanjutan dari pada Bali Mandara Jilid 1 yang memberikan fasilitas kredit kepada ekonomi lemah di seluruh Bali. Oleh karena itu maka kita berharap semua ekonomi lemah kita UKM kita dari seluruh Bali. Yuk kita memanfaatkan Jamkrida ini sebagai wujud permodalan dan memberikan manfaat para pelaku ekonomi kita. RED-MB
6 Komentar
Kalau pasangan no 2 punya JAMKRIDA…yang perlu dilanjutkan utk kesejahtaraan Semeton Bali …pasangan no 1, punya andalan juga namanya JAMTANGAN…
Maklar tanah to yan…
betul2, karena sebentar2 melihat “JAMTANGAN” dan bilang waktu hampir habis, seberti anak sekolahan yang tidak sabar untuk keluar kelas.
Paket no 1 punya JAMPI-JAMPI….
pas punya JAMBUL( JAMAN NGIBUL),,,
adi siap bangkok jeg olog olog pong nah ,lanjutkan lima tahun lagi deh biar balimandara jilid dua dengan penyesuain bagus