De Gadjah Tegaskan Politik Bersatu Demi Bali, Komitmen Tulus Ngayah Majukan Pulau Dewata
Foto: Ketua DPD Partai Gerindra Bali Made Muliawan Arya (De Gadjah).
Denpasar (Metrobali.com)-
Di tengah gemuruh persiapan Pilkada Serentak 2024, Bali kembali menjadi panggung utama yang penuh dengan dinamika politik yang menarik. Dalam lanskap ini, sebuah koalisi besar telah terbentuk, menyatukan kekuatan Partai Gerindra dan PDI Perjuangan (PDIP) untuk pemilihan kepala daerah di Kabupaten Karangasem.
Koalisi yang dikenal dengan sebutan “merah-putih” ini tak hanya menyentuh hati masyarakat Karangasem, tapi juga diramalkan akan meluas ke daerah-daerah lain, termasuk termasuk berpotensi besar terjadi dalam kontestasi di Pilgub Bali.
Dalam suasana yang penuh harap ini, Made Muliawan Arya, sosok yang lebih akrab disapa sebagai De Gadjah sebagai Ketua DPD Partai Gerindra Bali, menyuarakan sebuah prinsip sederhana namun mendalam yakni politik bersatu. “Pokoknya politik bersatu demi Bali,” ucapnya dengan tegas namun penuh rasa persatuan, seolah menyiratkan bahwa di balik setiap strategi politik, ada impian besar untuk menjaga keutuhan pulau dewata ini.
Optimisme De Gadjah mengalir deras saat membicarakan koalisi di Karangasem. Baginya, persatuan antara PDIP yang telah memenangkan pemilihan legislatif dan Partai Gerindra yang berhasil dalam pemilihan presiden adalah sinergi yang indah. “Optimis lah, bagaimana pun PDI Perjuangan partai pemenang pemilihan legislatif, Partai Gerindra partai pemenang pemilihan presiden, bersatu kan bagus,” ujarnya dengan senyum penuh keyakinan.
Tidak hanya itu, rekomendasi DPP Partai Gerindra yang telah mengusung pasangan I Gede Dana dan I Nengah Swadi sebagai calon pemimpin di Karangasem menjadi sinyal kuat bahwa koalisi ini bukan hanya mimpi, melainkan sebuah kenyataan yang semakin mendekat.
“Di Karangasem hubungan kami baik-baik saja, tak ada masalah dengan PDIP, dengan semua partai politik juga baik saja, potensi kemenangan untuk memasangkan I Gede Dana-I Nengah Swadi ya memang sudah terlihat,” tambahnya, memperlihatkan betapa solidnya hubungan politik yang telah terjalin di Bali Timur.
Namun, De Gadjah masih berhati-hati dalam menentukan arah politik di kabupaten lain seperti Badung dan Buleleng. Dengan bijak, ia belum memberikan kepastian apakah akan kembali mengusung koalisi merah putih atau justru menurunkan calon dari Gerindra atau Koalisi Indonesia Maju (KIM) Bali.
“Tidak masalah sih dengan siapa aja yang penting nanti menang untuk kepentingan masyarakat Karangasem, masyarakat Bali, kabupaten/kota yang lain juga begitu,” tuturnya, menunjukkan bahwa bagi De Gadjah, kemenangan politik bukanlah soal kekuasaan semata, melainkan soal mengemban amanah rakyat demi kesejahteraan bersama.
Dalam setiap langkah dan keputusan yang diambil, De Gadjah seolah ingin menegaskan bahwa politik bersatu bukan sekadar slogan, melainkan sebuah komitmen tulus ngayah untuk Pulau Dewata Bali yang lebih baik. Di tengah gelombang politik yang kerap kali bergejolak, ia tetap teguh memegang keyakinan bahwa persatuan adalah kunci untuk menghadirkan harapan baru bagi seluruh masyarakat Bali. (dan)