Bangli (Metrobali.com)-

 

Masyarakat harus bisa merencanakan, melaksanakan dan mengawasi berbagai pembangunan di daerahnya secara mandiri. Oleh karena itu, masyarakat perlu terus diberdayakan untuk melaksanakan semua tahapan tersebut, terutama pengawasan. Dalam usaha ini, Ruang Baca Masyarakat (RBM) Kabupaten Bangli, terus memantapkan masyarakat Bangli agar bisa mengawasi PNPM Mandiri Pedesaan (MPd) secara mandiri.

Ketua Pokja RBM Kabupaten Bangli, I Nengah Suparta mengatakan hal itu di sela-sela Workshop Modul RBM Kabupaten Bangli, Senin (7/11).

Dijelaskan, seluruh desa di Bangli telah mendapatkan dana PNPM Mandiri Pedesaan. Dana tersebut telah digunakan untuk berbagai jenis pembangunan, yaitu pembangunan fisik dan non fisik. Pembangunan fisiknya adalah pembangunan berbagai infrastruktur seperti jalan, gedung TK dan drainase. Sedangkan pembangunan non-fisiknya adalah berbagai jenis pelatihan, yang menunjang berbagai program pemerintah misalnya yang menunjang kesehatan dan yang lainnya.

Program PNPM, lanjutnya, juga menyasar berbagai jenis pelatihan untuk meningkatkan ketrampilan seperti pelatihan membuat kue dan sejenisnya. Banyak masyarakat yang telah mendapatkan manfaat dari proses ini. Oleh karena itu, program ini terus harus diawasi sehingga menjadi tepat sasaran. “Kita akan terus galakkan agar masyarakat bisa mengawasi program ini secara mandiri,” tegasnya.

RBM, tegasnya, mengadakan berbagai pelatihan untuk membangun pemberdayaan ini. Pelatihan-pelatihan tersebut adalah pelatihan advokasi hukum, pelatihan media massa dan pelatihan untuk mengadakan audit secara mandiri. Dengan pelatihan ini diharapkan masyarakat memiliki bekal untuk mengadakan pengawasan secara langsung. “Kita persenjatai masyarakat dengan berbagai ketrampilan untuk melakukan pengawasan setelah itu baru kita lepas dia,” ujarnya.

Dalam usaha ini, katanya, pihaknya mengadakan workshop untuk menyusun modul pelatihan. Modul ini akan digunakan dalam rangka pelatihan. Pada penyusunan modul ini, telah hadir berbagai kalangan yang memang ahli di bidangnya sehingga bisa menyusun modul yang baik bagi masyarakat. “Kita telah undang beberapa orang yang ahli sebagai anggota Pokja untuk menyusun program ini,” ujarnya.

Pokja RBM, jelasnya, juga akan melatih tenaga monitoring, sehingga seluruh proses PNPM bisa dimonitor secara baik dan mandiri. Pelatihan-pelatihan ini akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini. Pihaknya akan melatih calon pelatihnya terlebih dahulu, setelah itu calon ini akan mengadakan pelatihan di tingkat desa. “Kita berharap nanti masyarakat bisa mengadakan pengawasan dan monitoring secara mandiri,” ujarnya.

Dijelaskan, RBM ini akan terus berkembang sampai ke tingkat desa. RBM ini akan menjadi media bagi pembelajaran masyarakat secara mandiri. Dengan RBM ini, masyarakat diharapkan bisa mandiri menyusun dan mengawasi berbagai program secara mandiri. “Ini adalah langkah-langkah pemberdayaan masyarakat,” ujarnya bersemangat.

Workshop penyusunan modul RBM ini diikuti seluruh anggota Pokja RBM Kabupaten Bangli. Pada workshop ini dihasilkan berbagai modul untuk monitoring, media, advokasi hukum dan pelatihan. Modul ini akan digunakan untuk mengadakan pelatihan yang akan dilaksanakan pada sekitar Nopember – Desember 2011 ini. (sut)