Denpasar (Metrobali.com)-

Dari hasil rapat evaluasi program, kegiatan bidang kebudayaan tahun 2008 – 2012  dan menyongsong pembangunan 5 tahun  kedepan dengan dihadiri beberapa unsur terkait, yang pada intinya, semua kegiatan tersebut dari yang sudah ada dan telah berjalan baik perlu dilanjutkan. Sedang yang belum, dan yang perlu pembenahan segera ditindaklanjuti. Demikian dalam rapat koordinasi dan sinkronisasi program propinsi dengan Kabupaten / Kota se Bali yang digelar di Monumen Perjuangan Rakyat Bali , Bajra Sandhi, Kamis ( 28/2).

Kepala Kebudayaan Propinsi Bali, Ketut Suastika, mengatakan bahwa dari kebudaayan Bali yang dijiwai oleh Agama Hindu telah mewarnai kehidupan masyarakat Bali. “ Dalam berbagai aktifitasnya. kekhasaan suasana kehidupan masyarakat bali lebih dikenal sebagai living cultute, yang merupakan potensi daerah yang harus dipelihara secara berkelanjutan,” paparnya.

Ditambahkan, secara garis besar diutarakan pula, dari segala yang ada, dari kebijakan pengelolaan kebudayaan bali, dan moment yang telah berjalan dengan baik seperti Pesta Kesenian Bali (PKB), dan PKB 2013, pemberdayaan lembaga adat, subak, yang telah mendapat pengakuan sebagai warisan dunia oleh UNESCO.Kemudian event seperti World Culture Forum (WCF). Untuk pelaksanaan Utsawa Dharma Gita yang rutin berjalan sejak tahun 2008 hingga sekarang dan nanti pada tahun 2013 ini.Untuk itu maka yang masih ada kekurangan perlu untuk lebih ditingkatkan lagi.

Sementara oleh beberapa penanya, dari seniman besar Nyoman Gunarsa, dan lainnya yang memberikan masukan –masukan positif demi kemajuan kebudayaan Bali kedepannya. Seperti pemberdayaan seniman dengan hak -hak Intelektualnya yang perlu segera direalisasikan. “ Untuk menghindari pembajakan dan kasus hukum yang menimpa senimannya, Pun juga perlunya penghargaan bagi para seniman tua untuk lebih ditingkatkan dan terus berjenjang tidak kemudian berhenti, saat ada kepala daerah yang berganti, dengan berganti pula pola kepimpinannya,” ujar mereka.

Rapat dengan visi, pelestarian dan pemberdayaan Budaya Bali menuju Bali Aman, Damai dan Sejahtera ( Bali Mandara). Sedang misinya pada intinya, mampu memberdayaan kesenian Bali baik dari senimannya, lembaganya dan kaitan lainnya. “ Melalui ini, diharapkan bisa menjadi solusi akan adanya hambatan yang ada, “ujar Suastika. Rapat koordinasi yang dihadiri dari unsur instansi pemerintah baik tigkat Propinsi, Kabupaten/ Kota, organisasi masyarakat, sejarahwan, budayawan, seniman, dan akademis se Bali itu berjalan dengan lancar dan diharapakan tentunya bisa menghasilkan yang terbaik demi kemajuan Kebudayaan Bali. HP-MB