MetroBali

Selangkah Lebih Awal

Dari mana asal muasal motivasi?

Ilustrasi otak manusia (pixabay).

Jakarta (Metrobali.com) –
Tim peneliti internasional yang dipimpin oleh ilmuwan dari Technical University of Munich (TUM) berhasil mengidentifikasi sirkuit saraf di otak lalat buah yang membuat hewan itu bersemangat saat mencari makan.

Lalu apa pentingnya penelitian itu? Melalui studi tersebut, ilmuwan telah mengungkap dari mana motivasi berasal, demikian seperti dilansir Science Daily.

Lalat buah akan berjalan lebih cepat ketika mencium bau cuka atau buah. Mereka berlari sampai kelelahan untuk mencapai makanan itu.

Namun, mereka tidak dapat mendekati makanan karena untuk eksperimen yang dilakukan di laboratorium TUM School of Life Sciences Weihenstephan itu, tubuh bagian atas lalat dibuat diam, hanya kaki saja yang bisa bergerak memutar bola yang mengambang.

“Eksperimen kami menunjukkan bahwa individu yang kelaparan terus meningkatkan kinerja mereka – mereka berlari hingga sembilan meter per menit. Lalat buah yang kenyang menyerah jauh lebih cepat,” kata profesor neurobiologis Ilona C. Grunwald Kadow.

Ia mengatakan itu membuktikan bahwa organisme sederhana sekalipun menunjukkan stamina dan ketekunan. Kualitas-kualitas itu dianggap tersimpan untuk manusia dan organisme tingkat tinggi lainnya.

Sirkuit saraf

Lantas, dari mana asal muasal motivasi?

Bersama dengan Julijana Gjorgjieva, profesor untuk Computational Neuroscience di TUM dan pemimpin kelompok di Institut Max Planck untuk Penelitian Otak di Frankfurt, serta tim peneliti internasional dan interdisipliner, Grunwald Kadow telah mengidentifikasi sirkuit saraf di otak hewan kecil itu, yang mengendalikan ketekunan untuk mendekati makanan.

“Otak lalat-lalat itu punya sel-sel saraf jutaan kali lebih sedikit daripada otak manusia. Ini membuatnya jauh lebih mudah untuk mengetahui apa yang dilakukan neuron dan bagaimana,” kata profesor itu menjelaskan.

“Dengan cara itu, kami dapat memahami prinsip-prinsip sirkuit saraf yang juga membentuk dasar untuk fungsi otak yang kompleks.”

Kekuatan neuron

Demi mengidentifikasi sirkuit saraf yang bertanggung jawab untuk menghasilkan motivasi, tim menggunakan berbagai teknik yakni model matematika diciptakan yang mensimulasikan interaksi rangsangan eksternal dan internal, misalnya bau cuka dan kelaparan.

Pada langkah selanjutnya, ahli saraf dari TUM bekerja sama dengan rekan-rekan di AS dan Inggris mengidentifikasi jaringan interes di otak lalat buah. Proses dilakukan dengan bantuan mikroskop elektron serta pencitraan in-vivo dan eksperimen perilaku.

Hasilnya, sirkuit saraf interes terletak di pusat pembelajaran dan memori otak lalat. Itu dikendalikan oleh dua neurotransmiter dopamin dan octopamine, yang terkait dengan noradrenalin manusia.

Dopamin meningkatkan aktivitas sirkuit, seperti meningkatkan motivasi, sementara octopamine mengurangi kemauan untuk berusaha.

“Karena neurotransmiter ini dan sirkuit yang sama juga ada di otak mamalia, kami berasumsi mekanisme yang serupa untuk memutuskan apakah akan melanjutkan atau berhenti,” kata ahli neurobiologi menyimpulkan.

Dalam jangka panjang, para peneliti berharap bahwa temuan mereka akan membantu untuk memahami mengapa interaksi neuron dan zat kurir di otak, misalnya, dalam kecanduan menjadi tidak terkendali. (Antara)