Denpasar (Metrobali.com)-

Pesona Pulau Serangan yang kini memasuki pagelaran ke-4, banyak dirasakan oleh masyarakat di kawasan tersebut. Jika sebelum adanya Pesona Pulau Serangan, menangkap ikan di laut (nelayan) menjadi mata pencarian utama masyarakat Serangan.  Namun sekarang, seiring digelarnya Pesona Pulau Serangan dan bertambahnya jumlah wisatawan, penangkap ikan hanya menjadi sampingan.

 Demikian dikatakan Ketua Kelompok Nelayan Pesisir Karya Segara, Wayan Patut, di Denpasar, Minggu  (18/11) kemarin. Menurut Patut, kini sebagian besar masyarakat ikut menjual jasa konservasi kepada wisatawan. Hal ini tidak terlepas dari upaya Pemerintah Kota Denpasar dalam menggelar even Pesona Pulau Serangan. Terlebih dalam even tersebut, masyarakat juga diajak untuk ikut pelestarian lingkungan dengan keanekaragaman hayati di kawasan Pulau Serangan ini.
”Even Pesona Pulau Serangan yang memiliki program wisata konservasi, memberikan dampak positif  terhadap masyarakat di sini. Seperti yang terjadi pada kelompok nelayan ini, kini tiap hari ikut menjual jasa konservasi kepada wisatawan.  Terlebih wisatawan yang ingin menikmati wisatawan bahari juga berasal dari Cina, Eropa dan domestik. Kami juga melakukan budidaya kuda laut, penyu dan terumbu karang,” jelasnya.
Seperti diketahui, Pesona Pulau Serangan kali ini mengangkat tema ‘Keanekaragaman Hayati’. Kepala Badan Lingkungan Kota Denpasar, AA. Bagus Sudarsana, mengatakan, upaya-upaya pelestraian tersebut, diharapkan dapat  memberikan dampak postif terhadap masyarakat yang berada di Serangan. Misalnya, jika sebelumnya masyarakat Serangan hanya ke laut untuk menangkap ikan (nelayan), kini dengan adanya pelestarian dan meningkatnya wisatawan, masyarakat  Serangan bisa menghantarkan wisatawan untuk menyusuri bakau. Selain kegiatan bahari lainnya.  ”Dengan upaya pelestarian ini, kita harapkan ada nilai ekonomi bagi masyarakat Serangan. Dengan demikian, terjadi peningkatan kesejahteraan masyarakat di Pulau Serangan,” ungkapnya.
Selama digelar Pesona Pulau Serangan, pada Jumat (23/11) hingga Minggu (25/11) mendatang, akan diisi acara susur bakau,  pelepasan kuda laut, tukik, menanam terumbu karang, bersih-bersih dan kemah hijau.  Di samping kegiatan lainnya yang mampu menarik minat wisatawan. ”Pada acara itu juga akan digelar gerakan Indonesia bersih yang kini telah dicanangkan oleh Wakil Presiden,” jelasnya. DEWA-MB