Foto: Para pembicara dalam acara Customer Gathering Logistic Day pada Jumat 10 Maret 2023 di Bintang Bali Resort, Kuta, Badung, Bali.

Badung (Metrobali.com)-

PT Pos Indonesia (Persero) terus menguatkan peran untuk mendorong akselerasi pertumbuhan industri logistik nasional. Salah satunya dilakukan melalui acara Customer Gathering Logistic Day pada Jumat 10 Maret 2023 di Bintang Bali Resort, Kuta, Badung, Bali.

Event ini juga menjadi komitmen bersama untuk bersinergi melakukan berbagai upaya guna menurunkan biaya logistik nasional minimal agar bisa ditekan di angka 14 persen pada tahun 2024. Agenda ini juga menjadi penguatan bagi Pos Indonesia untuk terus bertransformasi menjadi perusahaan smart logistic, mendukung UMKM naik kelas, go global dan go digital dengan layanan logistik yang terintegrasi.

Direktur Bisnis Kurir dan Logistik PT Pos Indonesia (Persero) Siti Choiriana mewakili Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Faizal R Djoemadi mengungkapkan Pos Indonesia terus menguatkan transformasi digital dan layanan pos digital sehingga menjadi perusahaan smart logistic terbaik di tanah air.

 

Pos Indonesia juga sangat serius membantu membawa UMKM naik kelas, go digital atau go online, go commerce dan go global dengan berbagai program pendampingan dengan target dapat mensuppot 3 juta UMKM tembus pasar internasional dimana sejauh ini Pos Indonesia sudah mensupport 1 juta UMKM.

“Kami bantu administratif bagi UMKM yang butuh panduan khusus. Misalnya ada UMKM melakukan kiriman tanaman hias ke Amerika kami bantu seperti apa prosedurnya. Kami juga bantu yang kecil-kecil misalnya pangiriman sample produk UMKM ke berbagai negara, jadi tidak harus skala besar,” ungkap Siti Choiriana.

Saat ini Pos Indonesia juga didukung penuh oleh Bea dan Cukai, Balai Karantina Hewan, Balai Karantina Tumbuhan serta komunitas kurasi produk UMKM seperti Sekolah Eksport, Si Bakul, PadiUMKM, Big Indonesia, Kalikan dan entitas lain yang fokus pada peningkatan enterpreunership UKM di Indonesia untuk menjadi juara domestik dan mengembangkan layanan hingga Go Internasional.

Pos Indonesia juga fokus dalam mendukung, menggerakkan upaya pengelolaan distribusi, pengiriman layanan logistic untuk semua Indutri yang mampu menjangkau semua area di Indonesia.

Pos Indonesia sebagai bagian dari organisasi dunia United Postal Union (UPU) tengah dan terus berupaya meningkatkan kiriman antar negara, antar benua dengan layanan/service kiriman Pos Internasional.

Pos Indonesia mendukung dan mengembangkan interkoneksi dengan perusahaan kurir dan logistik baik domestik dan internasional sebagai salah satu strategi untuk pemenangan layanan logistik dunia dengan harga yang kompettitif.

Dengan demikian Pos Indonesia selaku penyelenggara bisnis kurir–logistik berkolaborasi dengan BUMN Klaster Logistik atau dengan perusahaan swasta untuk produk layanan baik di first mile, middle maupun last mile menggunakan digital platform.

Saat ini Pos Indonesia punya dua digital platform yakni Pos Pay yang merupakan layanan terpadu yang dapat dimanfaatkan untuk membayar berbagai tagihan, mulai dari top up, angsuran, dan sebagainya. Lalu ada POS Aja yang merupakan aplikasi mobile untuk memudahkan masyarakat dalam kirim paket. “Jadi dengan Pos Aja mengirimkan apapun semudah selfie,” seloroh Siti Choiriana.

Sementara itu Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas Amalia Adininggar dalam paparanya mengungkapkan trend logistik ke depan yakni smart logistics. PT Pos Indonesia memiliki kemampuan digitalisasi yang baik dan mampu memberikan real time dashboard. PT Pos Indonesia didorong untuk terus terus dikembangkan mejadi Perusahaan Smart Logistics sehingga menjadi kompetitif dan efisien.

“Smart logistik yang dicari dan dibutuhkan saat ini. Kami yakin PT Pos jadi perusahaan smart logistic terbaik,” ujar Amalia.

Dia juga menambahkan saat ini ada perkembangan pesat tumbuhnya era layanan pos digital yang ditandai dengan munculnya pemain baru yang dominan, fragmentasi dan persaingan intra-pos telah berubah, adanya tarif baru dan munculnya solusi multi-carrier/multi-channel.

“Dengan semua itu operator pos dituntut harus menjadi layanan pos digital jika ingin bertahan. Karena juga layanan pos saat ini menghadapi serangkaian tantangan bisnis dan digital yang secara mendasar mengubah sifat bisnis pos,” ungkap Amalia.

Di sisi lain PT Pos Indonesia punya peranan vital menjangkau logistik daerah yang terpencil dan desa-desa. Jangkauan hingga ke pelosok daerah menjadi kelebihan PT Pos Indonesia dengan hingga saat ini memiliki 151 gudang, 510 biller keuangan, 4.594 kantor pos, 49.687 agen pos dan 8.817 kurir.

PT Pos Indonesia juga dapat mengoptimalkan perannya untuk mendukung program sosial pemerintah misalnya dalam menyalurkan BLT (Bantuan Langsung Tunai) kepada masyarakat penerima.

PT Pos Indonesia juga memiliki potensi besar untuk tetap menjadi pemain logistik terbesar di Indonesia dan menciptakan domestik value chain untuk mencapai visi Indonesia 2045 melalui berbagai portofolio layanan seperti layanan logistik, jasa keuangan dan property. “PT Pos Indonesia dapat mengintegrasikan bisnisnya untuk logisitik Indonesia yang lebih baik dan efisien,” pungkas Amalia.

Selanjutnya Gunawan Hutagalung selaku Direktus Pos Ditjen PPI Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) memaparkan Overview Industri Pos Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan 1-2022 mencapai 5,01 % secara tahunan atau year-on-year (yoy). Sektor transportasi dan pergudangan (Logistik) tumbuh 15,79 % (yoy).

Pada triwulan 11-2022 sektor transportasi dan pergudangan berhasil tumbuh 21,27 % jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy). Jumlah Penyelenggara Pos di Indonesia ada 756 penyelenggara pos di seluruh Indonesia dengan kualitas layanan yang berbeda beda dan PT Pos Indonesia masih menjadi yang terbesar.

“Ada 756 penyelenggara pos di Indonesia dan ini menjadi yang terbesar di dunia karena selain menyelenggarakan pengiriman surat juga kurir dan logistik,” ungkap Gunawan Hutagalung.

Penyelenggara layanan pos selain dilakukan oleh perusahaan swasta maupun oleh PT Pos Indonesia sebagai perusahaan BUMN namun juga dilakukan oleh kementerian, lembaga atau dinas yang disebut dengan penyelenggaraan pos dinas lainnya yang bersifat kedinasan dan non komersial misalnya bergerak di jasa logistik pemerintah.

Penyelenggaraan pos dinas lainnya adalah penyelenggaraan pos yang bersifat kedinasan dan nonkomersial untuk kepentingan negara berdasarkan penjelasan Pasal 8 ayat 2 Undang-Undang Nomor 38 tahun 2009 tentang Pos. “Pos dinas lainnya berperan dalam mendukung penyelenggaraan pemerintahan khususnya pemenuhan kebutuhan pengiriman/logistik yang efektif dan efisien melalui penyelenggara pos,” terang Gunawan Hutagalung.

Di sisi lain dikatakan pemerintah seperti melalui Kemenkominfo perlu menjamin kualitas penyelenggara pos yang mampu menyediakan layanan pos dinas lainnya sehingga kiriman pos dinas lainnya dapat disampaikan dengan aman, selamat, dan terjaga kerahasiaannya.

Pemerintah perlu menyiapkan dan menyusun kebijakan atau regulasi untuk mengatur standar pelayanan pos dinas lainnya sebagai bentuk pelindungan kepada pengguna layanan yaitu instansi penyelenggara negara.

Kehadiran penyelenggaran pos dinas lainnya sebagai bentuk mitigasi atas kegagalan pengiriman, ketidakamanan surat/barang negara, kebocoran data negara dan mitigasi hukum lainnya.

Narasumber selanjutnya Direktur Business Development & Portofolio Management PT Pos Indonesia Prasabri Pesti mengungkapkan ada success story menarik tentang kesuksesan di suatu cabang kantor Pos Indonesia di Kecamatan Kabupaten Sampang, Provinsi Jawa Timur yang juga sukses membantu UMKM setempat terus bertumbuh. Cabang Kantor Pos ini semula hanya mampu menghasilkan pendapatan Rp 12 juta per bulan namun berhasil meroket menjadi Rp 90 juta per bulan, hampir 8 kali lipat.

“Itu terjadi karena pengelola di sana turun silaturahmi ketemu UMKM membantu UMKM agar go digital. Yang tadinya UMKM tidak bisa jualan online, jadi bisa menjangkau market lebih luas. Akhirnya pertumbuhan UMKM meningkat dan Pos Indonesia di sana juga terangkat,” ujar Prasabri Pesti.

Selain itu sudah banyak juga Succes Story Pos Indonesia dalam distribusi logistik pemerintah. Misalnya sukses dalam distribusi logistik Pemilu 2014 dan 2019 ke seluruh wilayah Indonesia untuk menjamin hak warga negara, membantu distribusi bantuan beras di masa PPKM untuk 15 Juta KPM di berbagai wilayah di Indonesia.]

Pos Indonesia juga menyediakan penyimpanan (warehousing) dan distribusi Vaksin Covid-19 untuk wilayah NTT & Papua, distribusi Biskuit Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk anak SD di 3.186 titik di Papua, distribusi dan instalasi Set Top Box (STB) Kominfo untuk menyukseskan program Pemerintah.

Kemudian, pengangkutan infrastruktur telekomunikasi ke Jayapura untuk konstruksi Palapa Ring Timur, pengiriman solar power plant materi dari Jakarta dan Bandung ke Kab Supiori dan Kab Jayapura, distribusi hasil rekaman Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) dari Polri dan masih banyak lagi.

Di sisi lain, Prasabri Pesti juga mengungkapkan potensi kolaborasi Pos Indonesia dengan Pemprov Bali misalnya untuk pengiriman dokumentasi administrasi publik Pemda dan Dinas Provinsi Bali, pengiriman 12 Jenis Logistik Pemilu untuk wilayah Provinsi Bali, penyaluran bantuan sosial dari Pemda & Dinas Provinsi Bali, hingg kolaborasi pengembangan UMKM komoditas unggulan Provinsi Bali.

Lebih lanjut dikatakan Pos Indonesia saat ini masih menjadi layanan logistik terbesar portofolio bisnis dan produk Pos Indonesia mulai dari bisnis kurir, bisnis logistik, bisnis jasa keuangan, bisnis properti, ancilary service dan sudah menjangkau lebih dari 76 persen wilayah di Indonesia.

Namun tentu tantangannya adalah masih tingginya biaya logistik nasional yang mencapai 32 persen dari PDB. Sementara di negara-negara maju biaya logistik nasionalnya jauh lebih kecil hanya di kisaran angka 8-14 persen. Perbedaaanya salah satunya terletak di kualitas kinerja logistiknya.

Prasabri Pesti lantas mengungkapkan diharapkan di tahun 2024 biaya logistik nasional agar bisa ditekan minimal di angka 14 persen. Karena itu Pos Indonesia mengajak semua pihak ikut bersinergi menurunkan biaya logistik nasional. “Dan mari menjadi bagian succes story Pos Indonesia,” ajaknya. (wid)