Klungkung ( Metrobali.com )-

Aturan mulai kampanye calon bupati/wakil bupati yang ada dan sudah disosialisasikan Panwaslu. Aturan yang sudah adapun kadang sengaja dilanggar dengan cara alasan macam macam. Seperti apa yang telah dilakukan Ketua DPD Golkar Bali, I Ketut Sudikerta bersama jajarannya datang ke Klungkung untuk menyambangi korban puting beliung lanjut blusukan menuju pasar Galiran yang berada di Terminal Klungkung. Sudikerta, mendatangi Pasar Galiran, pada Jumat ( 12/7 ) didampingi pula Paket Bagus ( Tjokorda Bagus Oka – Ida Bagus Adnya ) calon bupati / wakil bupati Klungkung 2013. Sementara Ketua DPD II Golkar Klungkung Dewa Made Widiasa Nida yang juga sebagai ketua team pemenangan ikut pula mendampinginya.

Sudikerta membantah dikatakan kalau kunjunganya bersama kandidat calon bupati dan wakil bupati yang diusung partai Golkar itu disebut sebagai  kampanye. “ Saya datang untuk menyampaikan ucapan trimakasih kepada masyarakat Klungkung yang telah memilih saya saat Pilgub yang lalu, bukan kampanye, ” katanya ditemui di pasar Galiran yang berdampingan dengan Terminal Galiran.

Menurutnya datang ke Klungkung karena mendengar informasi ada korban terkena bencana puting beliung. Untuk itu hatinya tergerak guna memberikan bantuan langsung kepada sesama. Sedangkan kandidat pasangan calon bupati dan wakil bupati, menurutnya hanya mendampingi. “ Agenda kan saya yang punya, kandidat hanya mendampingi dan yang menyerahkan bantuan juga saya sendiri ” pungkasnya.

Sementara ketua DPD II Golkar Klungkung, yang akrab dipanggil Dewa Nida mengatakan hal yang sama. Menurutnya meski kandidat menggunakan atribut paket, kedatanganya di Kusamba dan pasar Galiran yang berada di area terminal Klungkung ini bukan dalam rangka kampanye. “Ini bukan kampanye, hanya bentuk kepedulian kami pada masyarakat yang tertimba musibah,” ujarnya tegas.

Sementara itu Ketua Panwaslu Klungkung, Komang Artawan mengatakan datangnya Sudikerta ke Klungkung yang didamping kandidat Paket Bagus ( Tjokorda Bagus Oka – Ida Bagus Adnyana ), belum menemukan pelanggaran kampanye di luar jadwal. Baik di Kusamba maupun di pasar galiran, pasangan Paket Bagus tidak ada  menyampaikan Visi dan Misi, begitu pula untuk mengajak masyarakat untuk memilih kandidat tidak ada. “ Hal Itu belum bisa dinyatakan kampanye, karena tidak ada pengorganisiran massa untuk mencoblos kandidat dan yang memberikan bantuan Sudikerta, bukan kandidat,” jelasnya.

Jika ditemukan mengajak masyarakat untuk memilih kandidat, itu baru dibilang kampanye, imbuhnya. Saat kunjungan itu pihaknya memantau pasangan kandidat Bagus,  tidak ditemukan pelanggaran, jelasnya. SUS-MB