pencuri ayam

Jembrana (Metrobali.com)-

 Dunia pendidikan di Kabupaten Jembrana kembali tercoreng. Jika sebelumnya kedapatan 11 siswa main domino di dalam kelas, curia ayam sampai memakan korban, dua siswa diamankan karena main judi domino (pirit), korban kasus kejahatan seksual hingga perkelahian siswa di kantin sekolah. Teranyar, empat oknum siswa SMP dan SMA terlibat kasus pencurian 23 ekor ayam, Minggu (19/10) malam.

Informasi yang berhasil dihimpun, terungkapnya kasus pencurian ayam tersebut bermula dari laporan korban, Wayan Pariasa (48) asal Banjar Anyar Tembles, Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo ke Polsek Mendoyo, Minggu (19/10) yang mengaku kehilangan 23 ekor ayam. Dari kejadian tersebut korban mengaku mengalami kerugian hingga Rp.1,6 juta.

Dalam laporannya, korban mengaku melihat ayam miliknya yang hilang disalah satu rumah, tidak jauh dari kandang korban. Dari laporan tersebut, aparat Polsek Mendoyo langsung menindaklanjuti dan mengamankan empat orang yang diduga pelaku, dari masing-masing rumahnya.

Diantaranya, Gd AS (19),  Pt D (16) pelajar SMP Negeri 4 Mendoyo asal Banjar Petapan Kelod, Desa Pergung, Kecamatan Mendoyo, Kd AOW (17), pelajar SMA Negeri 2 Mendoyo dan Gst kd JD (14), keduanya berasal dari Banjar Tibusambi, Desa Yehembang Kangin, Kecamatan Mendoyo.

Polisi juga mengamankan sembilan ekor ayam jantan dan betina dala kondisi masih hidup, yang menurut korban ayam itu adalah miliknya, karena ada tanda, bulu sayap kiri terpotong.

Kapolsek Mendoyo, Kompol Wayan Sinaryasa melalui Kanit Reskrim Iptu Gusti Muliadnyana, seizing Kapolres Jembrana dikonfirmasi Senin (20/10) membenarkan adanya kasus tersebut. “Dari pengakuan pelaku, katanya ayam-ayam itu dicuri setiap minggu dini hari. Tapi masih kami kembangkan, sabar dulu” ujar Muliadnyana. MT-MB