Klungkung ( Metrobali.com )
Upacara Bumi Sudha digelar di Pura Watu Klotok. Upacara yang dihadiri Gubernur Bali Made Mangku Pastika dan Wakil Bupati Klungkung Tjokorda Gde Agung ini dilakukan Kamis ( 13/12 ) pukul 12.00 wita siang. Menurut Dewa Ketut Soma salah satu panpel, Upacara tersebut bertujuan untuk penyucian alam makro dan mikro. Juga untuk antisipasi pemanasan Global sehingga menjadi iklim tak menentu atau Kalisenggara.
Upacara ini sendiri berdasarkan atas keputusan paruman Sulinggih se-Bali yang dilakukan di Denpasar. Selain itu upacara ini juga sesuai dengan  Lontar Tutur Babad Dewa dan Lontar Roga Senggara Bumi. Dalam kondisi iklim dunia tidak menentu seperti sekarang ini wajib dilakukan upacara tersebut. Pemanasan Global yang terjadi telah membuat alam rentan akan bencana sehingga menimbulkan berbagai macam penyakit. Diantaranya ada enam penyakit yang rentan terjadi dalam kondisi alam seperti sekarang ini, diantaranya diare, filek dan Cikungunya serta beberapa penyakit lainya.

Menurut Dewa Soma yang juga pemerhati Lontar menambahkan kalau konsep yang diperggunakan adalah tapak dara. Di mana ke atas melakukan permohonan kepada Tuhan, ke samping sesama manusia, sementara ke bawah adalah dengan lingkungan. Upacara ini dipuput oleh Ide Pedanda Gede Putra Tembau dari Geria Aan, Banjarangkan. Dalam kesempatan itu Gubernur sempat mepunia kepada Pemangku dan  Kelian Pura Watu Klotok.

Hadir dalam upacara tersebut adalah para bendesa Adat se Bali dan SKPD Provinsi Bali. Adapun sarana yang dipergunakan adalah banten pebangkit, Caru Manca Sanak, Suci dan sorohan serta Penyegnyeg. Selain itu juga dipersembahkan Pekelem berupa Itik hitam (Bebek selem) dan Kucit Hitam (anak babi hitam red) di Laut Klotok. Saat dilakukan persembahyangan cuaca sempat mendung namun tidak sampai turun hujan. SUS-MB