Jembrana (Metrobali.com)-
Akibat derasnya arus laut di perairan Gilimanuk mengakibatkan  dua kapal yang sedang berlayar berbenturan pada Sabtu (10/11) dini hari sekitar 03.30 wita. Akibat kejadian tersebut kapal dan kendaraan yang dimuat mengalami kerusakan serta beberapa penumpang mengalami luka.
Saat kejadian Kapal Motor Penumpang (KMP) Trisila Bhakti I yang dinahkodai Syamsul Arifin  itu memuat belasan kendaraan serta ratusan penumpang itu sedang  menunggu giliran sandar di pelabuhan Gilimanuk dan mengapung tepat di diperairan lampu merah. Beberapa menit kemudian (LCT) Jambo VI yang dinahkodai Imam Murti datang dari dermaga LCM pelabuhan Gilimanuk menuju Ketapang.

Namun disaat Jambo IV melintas diutara lampu merah, tiba-tiba arus deras membelokkan  kapal itu keselatan hingga mendekati Trisila Bhakti I, akibat arus yang memutar, kedua kapal tersebut hilang kendali hingga kesulitan melakukan olah gerak, dan pada akhirnya bersenggolan. Penumpang yang mengetahui kejadian tersebut panik lantaran goncangan akibat benturan keras terasa, KMP Trisila Bakti I milik PT Trisila Laut buatan tahun 1995 yang terbentur pada bagian kirinya membuat tiang kiri karpet besi dek kendaran patah dan menimpa dua bus hingga penyok dan kacanya pecah.

Bahkan pecahan kaca  mengenai dua orang penumpang hingga mengalami luka ringan. Sedangkan untuk  LCT Jambo VI, hanya rusak ringan pada bagian ensel samping. Dikatakan salah seorang petugas jika kedua kapal tersebbut diarahkan mendarat dan untuk penumpang yang luka sudah ditangani untuk diberikan pertolongan. “Saat ini kedua kapal masih diperiksa di pelabuhan Ketapang,” jelasnya.

Syahbandar Ketapang, Widodo ketika dikonfirmasi Sabtu (10/11) mengatakan jika kedua kapal hanya bersenggolan lantaran derasnya arus.  “Saat kejadian arus air laut di Lampu Merah arusnya memutar sehingga kedua kapal kesulitan oleh gerak. Kebetulan arus di sekitar lampu merah sering berubah-ubah karena faktor alam dan juga sudah banyak kapal yang beroprasi di selat Bali yang tidak disesuaikan dengan jumlah dermaga.

Untuk sementara  kedua kapal yang bersenggolan, tidak diizinkan untuk beroperasi karena masih harus mengalami pemeriksaan dan perbaikan. “Setelah melakukan bongkar muat, KMP Trisila Bakti I bersama dua bus yang mengalami keruskan ringan dibawa Ketapang, Banyuwangi dan diperbaiki di Dermaga TNI AL Banyuwangi. Sedangkan LCT Jambo VI diperbaiki di Pelabuhan Ketapang. Keruskan busnya ditanggung asuransi,” ungkapnya.

Dikonfirmasi terpisah Syahbandar Gilimanuk Made Rai Ardana Sabtu sore  mengatakan jika  kedua kapal tersebut sedang dalam pemeriksaan guna mengecek kondisinya  apakah masih laik layar atau tidak. “Kerusakan akibat benturan itu juga sedang diperbaiki. Dan ini juga dikarenakan arus yang deras sehingga kedua kapal yang jaraknya berdekatan jadi tidak bisa dikendalikan.” Jelas Rai Ardana. DEW-MB