Denpasar (Metrobali.com)

Kondisi pandemi yang belum berakhir hingga saat ini tidak menyurutkan semangat para mahasiswa calon wirausahawan muda, untuk mengikuti kegiatan Seminar dan Kuliah Umum Kewirausahaan yang dipandu oleh Unit Pengembangan Kewirausahaan Universitas Udayana pada Sabtu, 27 Februari 2021 yang lalu. Meskipun konsep kegiatan ini dilakukan secara daring, antusiasme partisipan sangat tinggi mengikuti kegiatan ini dari awal hingga akhir acara. Kegiatan ini secara simbolis dibuka oleh Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Universitas Udayana, Prof. Dr. Ir. I Made Sudarma, MS. Tercatat sekitar lebih dari tujuh ratus partisipan baik dari mahasiswa Universitas Udayana, juga diikuti oleh peserta dari berbagai kampus lainnya di Bali.

Seminar dan Kuliah Umum Kewirausahaan yang bertajuk “Mahasiswa Wirausaha yang Merdeka Berinovasi dalam Atmosfer Merdeka Belajar Kampus Merdeka” diisi oleh tiga narasumber yang mewakili akademisi, perwakilan korporasi serta praktisi pelaku wirausaha yakni di antaranya Prof. Dr. drg. Elly Munadziroh, MS selaku Direktur Direktorat Pengembangan Karir, Inkubasi Kewirausahaan dan Alumni (DPKKA) Universitas Airlangga, Armytanty Hanum Kasmito yang berkarir sebagai Regional Corporate Affairs Manager Coca-Cola Amatil Indonesia, dan juga Ni Putu Ayu Dewi Wijayanti, owner dari Imuts Baby Spa.

Dalam pemaparannya Prof. Elly Munadziroh menekankan bahwa metode yang dibutuhkan saat periode pandemi ini untuk tetap bertahan dalam persaingan dunia usaha adalah soal kreatifitas yang dapat ditampilkan melalui media online dan digital.

Sementara itu Armytanti Hanum Kasmito menyebutkan bahwa jiwa kewirausahaan memiliki 3 aspek penting yaitu, inisiatif, inovasi dan kemandirian. Dan ketiga aspek tersebut diperlukan dalam pengembangan diri sehari-hari, baik saat menjadi mahasiswa, memilih menjadi pekerja atau memilih menjadi pelaku usaha. Dengan adanya bonus demografi, saat ini mayoritas penduduk Indonesia berada di rentang usia produktif yang umumnya merupakan kelas menengah dan terjebak menjadi sandwich generation, menjadi pelaku usaha tetap akan membutuhkan modal sekecil apapun, dan untuk meraih modal tersebut mereka harus bekerja terlebih dahulu. Bekerja ataupun menjadi pelaku usaha tetap akan memiliki resiko karena itu lah penting bagi para mahasiswa sebelum lulus kuliah untuk menggali terlebih dahulu potensi yang mereka miliki dan menentukan untuk bekerja atau menjadi pelaku usaha.

Karena itu memiliki jiwa wirausaha harus selalu dimiliki oleh mahasiswa apapun pilihan yang akan mereka hadapi setelah lulus kuliah. Ni Putu Ayu Dewi Wijayanti selaku perwakilan dari pelaku usaha juga memberikan pemaparan terkait dengan proses usaha yang dijalankan termasuk efisiensi yang cermat yang dilakukan dalam strategi bertahan di tengah kondisi sulit pandemi yang juga sangat besar dampaknya terhadap penurunan omzet usaha.

Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) pun telah melanjutkan komitmennya dalam upaya membangun dan mengembangkan dunia pendidikan melalui dukungan program beasiswa kepada mahasiswa yang sudah mulai merintis usaha secara mandiri. Dalam proses monitoringnya pihak CCAI bekerjasama dengan pihak Entrepreneurship Development Center (EDC) Universitas Udayana, yang diharapkan melalui sinergi ini mahasiswa dapat lebih terarah dalam proses pengembangan potensi usahanya masing-masing.

Kegiatan dukungan terhadap komunitas di bidang Pendidikan ini ingin selalu CCAI upayakan demi terwujudnya kualitas sumber daya manusia di area sekitar tempat CCAI beroperasi. Diharapkan program-program serupa dari berbagai pihak dapat juga dilaksanakan untuk menambah luas penerimaan dan pendampingan pola kemandirian ekonomi di tengah situasi pandemi yang sulit ini.

Berkaitan dengan pengembangan kewirausahaan, di sektor lainnya CCAI bersama para pelaku usaha dan UMKM juga telah melakukan inisiatif program pelatihan bisnis bertajuk ‘Medagang Kreatip’ sebagai pendukung bagi para pelaku usaha dalam upaya menjaga keberlanjutan perekonomian. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan soft skill para pelaku usaha dalam mengembangkan bisnisnya.

Coca-Cola Amatil Indonesia juga senantiasa berusaha mendukung pengembangan masyarakat sekitar melalui berbagai inisiatif seperti program clean-up, bantuan pendidikan bagi anak-anak berprestasi di sekitar fasilitas Amatil Indonesia, penyediaan layanan kesehatan secara cuma-cuma di setiap poliklinik Amatil Indonesia, dukungan penanaman pohon, program pemberdayaan masyarakat lewat program Coca-Cola Forest, serta pengembangan bibit muda sepak bola melalui Coke Kicks. Amatil Indonesia juga fokus dalam pemberian bantuan kemanusiaan bagi masyarakat, salah satunya dalam menghadapi pandemi Covid-19, Coca-Cola Amatil Indonesia menyalurkan Alat Pelindung Diri, disinfektan, alat kebutuhan medis lainnya, serta paket produk minuman bagi mereka yang bertugas di garis depan dalam penanganan, pelayanan dan perawatan COVID-19 di tanah air dan akan disalurkan melalui mitra-mitra lainnya. (rls/hd)