Denpasar (Metrobali.com) –

 

Tak ada yang lebih membahagiakan I Gusti Nyoman Mudana (Chef Mudana) selain makin membuminya kuliner Bali ke seantero dunia, apalagi jika melihat bule-bule mengulek sambal atau mencacah bawang putih untuk dijadikan bumbu lawar. Saat itulah di pertengahan 2015 lalu dirinya ngotot bersikukuh untuk mendirikan ‘Cooking Class’ Sanur’, gayung bersambut berbagai permintaan belajar memasak ratusan orang-orang dari mancanegara yang membanjiri laman cookingclasssanur.com yang dia bangun.

“Bayangkan, ada yang rela terbang jauh menempuh ribuan kilometer dari Jerman hanya untuk mempelajari bagaimana membuat Bumbu Ayam Betutu,” tutur Chef Mudana.

Lahir dan dibesarkan di Sanur, Bali, Chef Mudana lulus dari sekolah menengah kejuruan dengan ijazah seni kuliner. Dia telah wara-wiri bekerja di industri perhotelan selama 18 tahun terakhir diberbagai hotel dan resto papan atas.

“Terakhir dipercaya mengelola resto di Maya Ubud Resort & Spa, setelah itu menghabiskan beberapa tahun di Jepang untuk memperhalus teknik mengolah berbagai regam kuliner,” tambahnya.

Sekembalinya ke Bali, Chef Mudana bergabung dengan Kayumanis Private Estate Jimbaran dan mengadakan kelas memasak reguler untuk para tamu yang menginap. Dia juga membuka usaha makan kecilnya sendiri di Sanur bernama Warung Makan SMS untuk menghadirkan masakan berkualitas namun terjangkau bagi masyarakat setempat. Pada tahun 2011, Chef Mudana menerima posisi sebagai Chef Executive di Mahagiri Villas dengan tanggung jawab untuk mendirikan restoran baru.

Selama beberapa tahun berikutnya ia melakukan perjalanan panjang ke Perth, Australia untuk mempromosikan makanan Indonesia dan Negeri Matahari Terbit Jepang,
“Untuk pelanggan dari Jepang dan Australia awalnya terkendala beberapa Bumbu rempah sangat sulit dicari, Kita jelaskan bahwa hal tersebut bisa diganti dengan bahan yang lain Seperti KENCUR, bahkan mereka bisa menggantinya dengan Jahe agar mendekati sehingga bisa mengolah Masakan khas Bali,” terangnya.

Chef Mudana saat ini adalah konsultan kuliner untuk Surya Cafe yang menyajikan makanan Indonesia di Hokkaido, Jepang. Dia sering melakukan perjalanan untuk mengawasi keaslian mutu dan rasa serta pengembangan menu.

Dengan wawasan pengetahuan yang sudah dianggapnya mumpuni, Chef Mudana Kelas Memasaknya di Sanur pada tahun 2015 untuk berbagi kekayaan keahlian kuliner dan kecintaannya pada makanan lokal dengan para wisatawan. Kelas-kelas tersebut mengungkap rahasia masakan Bali dan Indonesia termasuk penggunaan pasta rempah-rempah eksotis dalam hidangan daging dan makanan laut. Chef Mudana memberi peserta pengalaman langsung yang diisi dengan keterampilan baru yang memungkinkan mereka memasak di rumah.

Dengan bersemangat mereka mempelajari bagaimana cara memasak masakan Bali dan Indonesia otentik di bawah bimbingan ahli Chef Mudana. Pilihan kelas interaktif memberikan pengantar yang menarik tentang bahan-bahan lokal dan teknik memasak yang membuat makanan di pulau Bali begitu kaya akan cita rasa.

Kelas diadakan di restoran Chef Mudana sendiri, Warung SMS di Sanur, di mana ada taman ramuan kecil yang dipenuhi tanaman untuk dipetik dan digunakan sesuai kebutuhan. Pilihan tiga paket memasak yang menginspirasi tersedia bagi pecinta makanan yang ingin mengembangkan keterampilan mereka di dapur. Pilihan pertama adalah kelas pagi yang mencakup kunjungan ke pasar ikan tradisional di Jimbaran untuk mencari makanan laut segar. Pilihan kedua lebih fokus pada memasak dan pilihan ketiga adalah kelas sore yang santai.

Setiap kelas mencakup sejumlah hidangan yang berbeda dengan mengikuti serangkaian instruksi langkah demi langkah seperti yang ditunjukkan oleh Chef Mudana. Ini adalah sesi langsung di mana semuanya disiapkan dari awal termasuk pasta rempah-rempah aromatik yang merupakan bagian penting dari masakan lokal. Hasil akhirnya adalah makan siang atau makan malam lezat yang bisa dibagikan oleh semua peserta.

Setelah menyelesaikan setiap kelas, peserta akan menerima buklet resep informatif. Chef Mudana senang hati mengadakan kelas memasak yang dibuat khusus berdasarkan permintaan, termasuk bagaimana membuat kue tradisional Bali dan camilan manis.

“Namun saat ini, Saya terpaksa menyetop semua aktivitas cooking class dikala situasi seperti ini, walau berondongan permintaan untuk diajarkan memasak terus merayunya, Tidaklah, saya harus ikuti instruksi pemerintah terkait ‘social distancing’ dan ‘physical distancing’, jadi haruslah bersabar menunggu waktu yang tepat,” pungkasnya. (hd)