Foto: Yayasan Pendidikan Ngurah Rai memberikan beasiswa penuh tiga tahun bagi siswa SMK Pertanian Ngurah Rai Kerobokan.

Badung (Metrobali.com)-

Komitmen totalitas Anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali Anak Agung Bagus Mahendra Putra (Amatra) yang akrab disapa Gus Adhi dalam membangun pertanian Bali dibarengani dengan aksi nyata seperti mennggulirkan berbagai program pemberdayaan dan bantuan untuk kelompok tani hingga mendorong memfasilitasi generasi muda menjadi petani sudah tidak diragukan lagi.

Kini langkah strategis tengah dicananangkan melalui Yayasan Pendidikan Ngurah Rai dengan mendirikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Ngurah Rai Kerobokan di bidang pertanian (SMK Pertanian Ngurah Rai Kerobokan) untuk mencetak dan menyiapkan SDM generasi muda Bali menjadi petani dan pengusaha pertanian yang mandiri, modern, maju, sukses dan sejahtera.

Bahkan tidak tanggung-tanggung, Gus Adhi yang merupakan Ketua Yayasan Pendidikan Ngurah Rai ini menyiapkan beasiswa penuh selama tiga tahun bagi siswa SMK Pertanian Ngurah Rai ini alias beasiswa atau sekolah gratis sampai tamat.

Berita gembira ini disampaikan Gus Adhi saat menggelar Bakti Sosial Donor Darah dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Yayasan Pendidikan Ngurah Rai ke-42 dan SOKSI ke-61 di Sekolah Yayasan Pendidikan Ngurah Rai di Kerobokan, Badung, Sabtu (26/6/2021).

Menurut Anggota DPR RI Fraksi Golkar ini, Yayasan Pendidikan Ngurah Rai melaksanakan berbagai program itu sebagai bentuk untuk mengapresiasi kekayaan alam yang harus diisi dan berdayakan secara penuh dan sungguh-sungguh dengan menyiapkan SDM bali yang mumpuni di sektor pertanian.

Lebih lanjut politisi Golkar asal Kerobokan, Badung ini menerangkan SMK Pertanian Ngurah Rai ini didirikan juga sebagai wujud baktinya kepada ibu pertiwi. Komitmen nyata ini dibuktikan dengan memberikan kuota 20 siswa orang yang akan diberikan beasiswa secara penuh 3 tahun selama menempuh pendidikan di SMK Pertanian Ngurah Rai dan sampai lulus.

“Saya akan memberikan 20 orang beasiswa sampai tamat bagi siswa SMK Pertanian. Untuk pariwisata kita berikan beasiswa selama 1 tahun untuk masing-masing jurusan di perhotelan dan tata boga,” terang Anggota Komisi II DPR RI ini.

Bagi Gus Adhi, hal ini penting dihadirkan sehingga pertanian ini betul-betul mempunyai sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni dan kehadirannya selama ini dibidang pertanian dimana pihaknha sudah memberikan bibit, alat-alat pertanian, edukasi pertanian sehingga tidak lengkap rasanya kalau tidak menyiapkan sumber daya manusia dibidang pertanian.

“Nah oleh sebab itu, saya mengajak marilah masyarakat, adik-adik saya mulai cintai pertanian dan kami akan memberikan pendidikan plus di SMK Ngurah Rai jurusan pertanian,” tutur Ketua Harian Depinas SOKSI ini.

Semua itu, lanjut Gus Adhi lantaran ia berusaha apalagi telah mempunyai petani-petani atau lahan-lahan binaan dimasing-masing diseluruh kabupaten/kota yang ada di Bali. Harapanya akan melakukan kerja sama dengan universitas-universitas negeri dan swasta serta akan membuat demplot pertanian dan mudah-mudahan minimal 1 kluster 1 hektar.

“Kita akan membuat itu minimal dimasin-masing kabupaten/kota. Iya mudah-mudahan kita bisa membuat dan melahirkan suatu produk unggulan dimasing-masing kabupaten/kota di Bali,” sebut Ketua Depidar SOKSI Bali.

Menurut Gus Adhi, hal ini penting sekali diwujudkan, contohnya di Jembrana bagaimana pihaknya bisa melahirkan pengusaha-pengusaha pertanian dibidang kakao dan di Tabanan bagaimana pihaknya bisa melahirkan pertanian dibidang kopi dan sebagainya.

“Inilah yang harus kita lahirkan secara sungguh-sungguh mengurus pertanian ini, apalagi dimasa pandemi Covid-19 ini kita sudah melihat bukti nyata bahwa hanya sektor pertanianlah yang bisa masih bertahan dan hidup. Ini akan bisa mengawal pertanian Bali kedepan,” ujarnya.

Jika itu terwujud, Gus Adhi optmis pertanian tidak lagi identik dengan kemiskinan, tapi bagaimana ia bisa melahirkan pertanian ini benar-benar bisa menjadi petani yang sukses. Bisa menjadi manusia yang unggul dan menjadi pengusaha yang sukses dimasa depan.

Terkait Balai Latihan Kerja atau BLK, bagaimana hal terintergratade teori yang akan diberikan tidak hanya sekedar teori dan tidak hanya berbasikan hanya sekedar teori, tapi suksesnya teori itu ada implementasi dilapangan.

“Nah inilah harapan kami kedepannya. Inilah yang akan kita lahirkan dan kita harus mempunyai parameter yang jelas. Siswa ini tidak hanya praktik, tapi dia harus mampu menghasilkan atau membranding dirinya bahwa sudah mengasilkan sesuatu dibidang pertanian. Ini yang terpenting yang harus dilaksanakan,” tegas Anggota Komisi II DPR RI yang sebelumnya menjabat di Komisi IV DPR RI ini.

Seperti diketahui, Yayasan Pendidikan Ngurah Rai yang telah memiliki izin operasional sejak 1979 dan memulai kiprahnya dalam dunia pendidikan melalui penguatan siswa SMP dan SMA. Sejak 2021, Yayasan Pendidikan Ngurah Rai ikut mendukung pemerintah dalam mempersiapkan tenaga terampil siap pakai dengan membuka pendidikan vokasi, Sekolah Menengah Kejuruan atau SMK. (wid)