Gianyar (Metrobali.com) –
Masyarakat Banjar Adat Saraseda Tampaksiring, Gianyar, Jumat (22/3), menggelar upacara penyucian Pura Mengening yakni  Caru Rsi Ghana, terkait dengan kejadian wisatawan yang berbuat tidak senonoh di areal pura tersebut beberapa waktu lalu.
Dengan dilaksanakannya pecaruan Rsi Ghana ini, berarti sudah dua kali dilakukan upacara dengan tujuan membersihkan atau menyucikan kembali areal pura. Sebelumnya saat kejadiannya juga sudah dilakukan pecaruan tingkat nista.
Pada Caru Rsi Ghana yang dipuput Ida Pedanda Putra Gria Tegal Suci Tampaksiring ini. Menurut Bendesa Adat Saraseda, I Wayan Candra, S.Ag, bertujuan untuk  penyucian atau pembersihan kembali pura dari leteh akibat dari perbuatan wisatawan tersebut.  Pada pecaruan ini diambil dari  tingkat madya, untuk selanjutnya pada pujawali yang jatuh pada 17 Juli 2013 nanti akan dilakukan upacara Tawur Agung, Melasti dan Pedanaan sebagai rentetan dari upacara penyucian pura.
Pada Caru Rsi Ghana yang bertepatan dengan rerahinan Kajeng Kliwon dan Sugihan Bali, dihadiri Bupati Gianyar Anak Agung Gde Agung Bharata dan menyerahkan dana punia kepada pengurus adat setempat.  Warga Saraseda  mulai dari anak-anak sampai dewasa tampak memenuhi areal pura untuk bersama-sama melakukan ritual Caru Rsi Ghana dan persembahyangan bersama.
Ketua Panitia I Made Jiwa menambahkan, dengan telah dilakukannya upacara penyucian pura ini diharapkan umat Hindu yang berniat  melukat di tempat ini bisa datang lagi. “ Pecaruan ini untuk membersihkan keseluruhan areal pura beserta air sucinya, untuk itu umat yang berniat untuk melakukan pembersihan diri lewat pelukatan sudah bisa tangkil ke Pura Mengening,” jelasnya. TRA-MB