Candra Temu Kangen Kepala Desa dan Klian Se Kabupaten Klungkung

Klungkung ( Metrobali.com )-

Manta Bupati Klungkung Wayan Candra yang mencalonkan diri ke DPR RI dari PDIP pada Rabu ( 19/3 )  menggelar  temu kangen dengan kepala Desa dan Klian se-kabupaten Klungkung. Temu kangen atau yang diistilahkan dengan simakrama itu juga hadir tokoh masyarakat Karangasem dan Bangli. Simakrama yang dihadiri sekitar 200 orang itu dilakukan di wantilan di rumah Wayan Candra yaitu Puri Cempaka Gunaksa di jalan By Pass Prof IB Mantra, Gunaksa, Klungkung.

Terpantau sebelum acara digelar tampak Ketua Panwaslu Klungkung Komang Artawan tiba-tiba keluar dari dalam rumah Candra entah apa yang dibicarakan. Nampak juga AA Gde Bagus dan Wayan Regeg yang juga paket Cabup Klungkung dari PDIP lalu. Gung Anom dan Regeg sendiri hadir selaku masyarakat. Begitu juga dengan Ketut Rupia Arsana yang juga selaku tokoh masyarakat Pikat. Rupia sendiri sehari hari adalah Ketua MDP Klungkung.

Dalam simakrama tersebut beberapa tokoh masyarakat Klungkung berharap Candra bisa memperjuangkan agar darmaga Klungkung di Gunaksa bisa terwujud. Untuk itu tokoh tokoh tersebut juga berjanji akan mendukung serta memilihnya dalam Pileg nanti. Mendapat sambutan dari tokoh masyarakat itu Candra pun berjanji akan all out berjuang di pusat jika terpilih nanti.

Perlu juga diketahui kalau Dermaga tersebut adalah inisiatip Wayan Candra saat yang bersangkutan sebagai Bupati Klungkung. Selama menjabat dua periode sampai saat ini kondisi Darmaga tersebut belum juga jelas bentuknya. Sekalipun semua pihak komit untuk melanjutkan. Alasan yang disampaikan Candra kenapa hingga kini dermaga itu belum juga selesai dibangun itu dikarenakan anggaran pusat yang tersendat sendat menjadi kendala tersendiri. Sebab anggaran yang keluar kecrat – kecrit  itu yang membuat setiap ada pembagunan fisik langsung tenggelam. Untuk itu dirinya mengaku akan berjuang untuk menggolkan sistem anggaran. Salah satunya agar anggaran yang keluar dalam glontoran besar dan langsung kelar.

Sementara dalam kesempatan itu AA Gde Anom yang juga Ketua DPRD Klungkung menjelaskan kalau awalnya Darmaga tersebut dirancang untuk 500 GT. Namun belakangan berkembang agar menjadi 1000 GT. Karena bisa menjadi darmaga limpahan Padang Bai dan Benoa juga Pariwisata dan Peti Kemas.

Ia katakan untuk Darmaga 500 GT cukup dengan luas areal 10 hektar. Namun untuk 1000 GT dibutuhkan 50 hektar. Hanya saja menurutnya yang dibebaskan baru 10 hektar sehingga masih kurang 40 hektar lagi. Bahkan Gung Anom mengatakan  adanya aturan baru kalau darmaga tersebut juga menyiapkan akses jalan masuk. Kalau tidak maka anggaran pusat tidak akan turun. Akibatnya pemkab pun melakukan pembebasan lahan untuk jalan masuk.

Sementara dengan anggaran yang dicicil berkisar 10, 20 sampai 40 miliar membuat pembagunan tersebut terkendala. Sebab dengan anggaran yang tidak utuh setiap ada pembagunan fisik di lautan ditelan gelombang sehingga menghilang lagi. Untuk itu Gung Anom berharap ada yang memperjuangkan kalau anggaran Darmaga bisa cair sekaligus. Selian itu ada rencana untuk menjadikan eks galian C Gunaksa sebagai pengembangan Kota Semarapura. Di sana juga nanti akan dibangun berbagai kawasan termasuk industri. Kalau ini bisa dilakukan PAD Klungkung akan bisa naik. “Jangankan 100 persen 500 persen bisa kalau ini berhasil,” pungkasnya.

Acara Simakrama itupun berakhir sekira pukul 12.00 wita dimana para hadirin dipersilahkan makan siang yang sudah disiapkan. SUS-MB