Denpasar (Metrobali.com)-

Kepala Balai Arkeologi Denpasar yang mewilayahi Bali, NTT dan NTB, Made Geria menyakini jika situs purbakala yang ditemukan di Jalan Trengguli Gang IV D, Denpasar, merupakan candi terbesar di Bali.

Bahkan ia menyakini jika candi itu merupakan yang terbesar di wilayah Bali-NTB-NTT (Bali-Nusra). Geria mengaku sudah berkoordinasi dengan instansi terkait seperti Dinas Pariwisata, Dinas  Kebudayaan dan Pemkot Denpasar atas temuan tersebut.

“Disepakati minggu depan akan digelar pertemuan untuk membahas hal ini,” kata Geria, Rabu 24 Oktober 2014. Dalam pertemuan nanti, Geria melanjutkan, akan diputuskan langkah selanjutnya, apakah akan dilakukan pemugaran atau tidak. Menurutnya, hal ini sangat penting dibahas oleh pihak terkait, mengingat lokasi penemuan itu berada di kawasan pemukiman warga.

“Kami juga sudah mengkoordinasikan temuan ini ke Balai Pelestarian Cagar Budaya,” kata Geria. Ia menyebut, ini adalah salah satu temuan yang spektakuler. Ia pun berterimakasih kepada pemilik lahan yang telah melaporkan temuan ini dan telah memberikan kesempatan kepada tim peneliti untuk melakukan penggalian dan riset di lokasi.

Sejak sepekan terakhir, Badan Arkeologi Denpasar melakukan penggalian di lokasi tertimbunnya candi dari ratusan tahun lalu. Lokasinya di Jalan Trengguli Gang IV D, Denpasar, tepatnya di Pasraman (pesantren umat Hindu) Ida Resi Bhujangga Wisnawa Ganda Kusuma di Banjar Saba, Kelurahan Penatih, Denpasar.

Penemuan candi ini bermula pada akhir September lalu, ketika lima orang warga setempat melakukan penggalian tanah untuk membuat resapan air. Saat penggalian mencapai kedalaman satu meter, para penggali menemukan batu padas ukuran 40 x 40 cm  berderet sepanjang 1 hingga 1,1 meter.

Hingga kini tim dari Balai Arkeologi Denpasar sudah berhasil mengangkat 22 batu dengan panjang 120 sentimeter dengan lebar 40 x 40 sentimeter. bentuknya seperti balok dengan pinggiran yang tertata rapih. BOB-MB